Wagub Emil: Kemiskinan Ekstrem Ditekan, Kemiskinan Secara Umum Mengikuti

  • Whatsapp

Lamongan, beritalima.com – Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak menyebut bahwa kemiskinan ekstrem menjadi concern utama Pemerintah Provinsi Jatim. Karenanya, pengentasan kemiskinan ekstrem kian digetolkan Pemprov Jatim melalui berbagai cara.

“Istilah kemiskinan ekstrem digaungkan lebih kencang tahun lalu hingga sekarang, sehingga kita di jajaran pemprov memiliki ikhtiar besar untuk mengurangi kemiskinan esktrem,” ungkap Emil dalam Seminar Hari Pers Nasional Jawa Timur ‘Kemiskinan Esktrem 2022’ di Pendopo Lamongan, Rabu (16/5).

Di sini, lanjut Emil, dampak baik penurunan kemiskinan bukan hanya dirasakan oleh orang kota tetapi juga masyarakat pedesaan. Apabila kemiskinan esktrem ditangani secara serius, maka kemiskinan secara umum akan dapat ditekan.

“Kita harus dapat melihat bagaimanna menangani kemiskinan ekstrem berdampak pada kesejahteraan sosial,” tutur Wagub Emil.

Atas hal itu, Emil memaparkan, Pemprov Jatim mengambil langkah intervensi berupa bantuan sosial. Berbeda dari biasanya, bantuan ini tidak berupa uang tunai, melainkan berupa bantuan pangan langsung dan uang digital atau e-wallet.

“Harapannya dengan e-wallet, pengalaman dan pandangan masyarakat bisa berubah. Pembagian bansos dalam bentuk pangan terbukti menekan kemiskinan, sedangkan secara pemberian cash money, belum tentu,” tambahnya.

Diketahui dari data Badan Pusat Statistik (BPS), penekanan ini bisa terlaksana dengan baik. Di mana jumlah Penduduk Miskin Jatim pada September 2021 turun sebanyak 313.130 jiwa (periode Maret 2021–September 2021).

Menurut Emil, pengambilan langkah intervensi ini menggabungkan pengelolaan data yang tepat sehingga dapat berujung pada bantuan dana yang tepat sasaran.

“Nah inilah langkah-langkah yang penting. Kita bukan hanya melihat dalam konteks intervensi. yang ada kita harus harus mengkombinasikan antara penggunaan dengan pemberdayaan pemetaan. Ini membutuhkan juga data yang tepat, alamat per orang dan lainnya,” katanya.

“Data terpadu soal kesejahteraan ini terus ingin kita sempurnakan, ingin kita tingkatkan akurasinya,” tambahnya.

Mantan Bupati Trenggalek itu menyebutkan bahwa Lamongan merupakan daerah yang menjadi uji coba penyaluran bantuan dalam bentuk e-wallet.

Dalam hal ini, dikatakan penyaluran dana secara tunai langsung yang seperti charity, akan dihadapkan pada satu tantangan. Yaitu keterbatasan anggaran dana tunai.

“Lamongan ikut berpartisipasi dalam uji coba bahwa kalau kita pendekatannya adalah charity Ini tidak akan bisa dipenuhi oleh dengan keterbatasan anggaran,” ujarnya.

Pada kesempatan yang sama, Emil optimis bahwa dengan langkah intervensi yang memadai, dan sinergi yang tepat, maka pertumbuhan ekonomi Jatim dapat meningkat. Utamanya, melalui penekanan angka kemiskinan ekstrem di Provinsi Jatim.

Ia memandang, kebijakan anggaran dan kebijakan pembangunan bisa mejadi clear prioritasnya. Terlebih, karena concern terkait kemiskinan ini harus disoroti bersama di tingkat pusat Provinsi dan daerah.

“Tolak ukur pemerintah yang baik adalah angka kemiskinan. Oleh karena itu kita harus menekannya dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Tahun 2022 adalah Tahun Optimisme Jawa Timur Bangkit, disongsong dengan Pertumbuhan Ekonomi yang semakin meningkat,” jelas Emil.

Di akhir, kepada Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) selaku penyelenggara seminar, Emil berterimakasih atas adanya forum itu. Ia berharap, forum ini dapat makin menguatkan sinergi pentahelix yang ada di jajaran Pemprov Jatim.

“Kami berterima kasih pasa PWI Jawa Timur yang sudah menyelenggarakan Seminar ini. Mudah-mudahan rekan-rekan media bisa mendapatkan info yang lebih lengkap mengenai realitas di belakang layar. Semoga ini membuat kita satu frekuensi,” tutupnya.
(red)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait