KUPANG, beritalima.com – Program Sejuta Rumah yang dicanangkan Pemerintahan Jokowi – JK pada tahun 2015 ditujukan untuk membantu Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR). Karena itu, Real Estat Indonesia (REI) Nusa Tenggara Timur melakukan perluasan jangkauan perumahan murah bagi masyarakat pada seluruh kabupaten di Nusa Tenggara Timur.
“Jangan hanya terpusat di Kabupaten Kupang dan Kota Kupang. REI hendaknya mampu membangun kolaborasi dan komunikasi dengan Pemerintah Kabupaten. Mereka bersedia menyiapkan lahan agar program ini dapat dinikmati oleh masyarakat di daerahnya,” kata Wakil Gubernur NTT, Benny Litelnoni ketika membuka acara Musyawarah Daerah (Musda) ke-7 Dewan Perwakilan Daerah (DPD) REI Provinsi NTT di Kupang, Jumat (4/11) lalu.
Tema yang diangkat adalah “REI NTT Bersinergi Menyukseskan Program Sejuta Rumah.”
Menurutnya, Pemerintah Kabupaten juga siap membantu REI NTT dalam melakukan negoisasi pembebasan dan penyiapan lahan.
Wagub menguraikan Program Sejuta Rumah tersebut sangat membantu upaya mengurangi indeks kemiskinan.
Dengan mempermudah akses masyarakat terhadap perumahan murah, katanya, REI membantu upaya Pemerintah mengentaskan kemiskinan. Karena beberapa indikator kemiskinan berkaitan dengan kebutuhan perumahan yang layak. Wakil Gubernur secara khusus mengapresiasi langkah REI NTT yang sangat tanggap, dalam menyukseskan Program Sejuta Rumah selama ini.
Terkait dengan Musda ke-7 REI NTT, ia mengharapkan agar segenap anggota tetap menjaga kesejukan dan keutuhan organisasi.
“Mengurus organisasi lebih banyak rugi daripada untungnya. Karena itu, pengurus organisasi harus memiliki jiwa berkorban demi kepentingan masyarakat,” kata Litelnoni menambahkan.
Sementara itu, Direktorat Jenderal (Dirjen) Pembiayaan Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Maurin Sitorus dalam sambutannya menegaskan arti pentingnya Program Sejuta Rumah.
“Seturut data BPS pada Tahun 2015, masih terdapat kekurangan rumah sebanyak 13,5 juta. Program ini bukan hanya tanggung jawab Pemerintah dan Pemerintah Daerah, tapi menjadi program semua pemangku kepentingan termasuk pengembang dan dunia perbankan. Bangunlah rumah murah bagi MBR dengan hati,” ajak Maurin.
Ia secara khusus mengapresiasi kalangan DPR yang terus menambah anggaran untuk pengembangan perumahan yakni Rp. 5,1 Triliun (Tahun 2015), Rp. 12,4 Triliun (2016) dan Tahun 2017 naik menjadi Rp. 15,6 Triliun.
Ketua Umum DPP REI, Edy Hussy pada kesempatan yang sama menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah yang terus mempermudah upaya pengembangan perumahan.
“Dari 13 paket ekonomi yang telah diluncurkan, 6 paket berkaitan dengan properti. Kebijakan perizinan juga semakin dipermudah, dari 44 tahap menjadi hanya 11 tahap. Belum lagi ditambah dengan berbagai peraturan perundang-undangan yang telah ditetapkan untuk mempermudah akses pengembangan perumahan yang murah,” demikian jelas Edy.
Ditambahkannya, seturut data BPS pada Tahun 2016, jumlah kekurangan rumah telah menurun dari 13,5 juta Tahun 2015 menjadi 11,2 juta pada Tahun 2016.
Ketua DPD REI NTT, Boby Liyanto dalam kesempatan yang sama, memaparkan bahwa REI NTT telah berhasil membangun perumahan murah lebih dari target yang ditetapkan.
“Dalam Program Sejuta Rumah, REI NTT diberi target untuk membangun 1.000 unit rumah bagi MBR, namun dalam kenyataanya justru telah dibangun 1.544 unit di Oetalu, Kecamatan Penfui Timur Kabupaten Kupang. Rumah-rumah tersebut sangat layak huni karena listrik sudah menyala, airnya sudah jalan dan sertifikat sudah dipecahkan,” jelas Boby sembari mengungkapkan tekad bahwa REI NTT berupaya membangun perumahan di seluruh kabupaten.
Musda REI NTT tersebut bertujuan untuk memilih kepengurusan baru masa bhkati 2016 – 2019, Boby Liyanto telah memimpin REI NTT selama dua periode.
Periode dari 2010 – 2013, REI NTT memiliki anggota 25 orang. Jumlah tersebut mengalami peningkatan pada periode 2013 – 2016 mencapai 25 anggota. Kemudian pada tahun 2016, jumlah anggota REI telah bertambah menjadi 54 anggota. Tampak hadir pada acara tersbut, Ketua Komisi V DPRD RI, Farry Francis, Anggota DPD RI sekaligus Ketua Kadin, Abraham Paul Liyanto, Ketua DPRD NTT, Anwar Pua Geno, Plt Walikota Kupang, Johana Lisapaly, Ketua OJK Kupang, Winter Marbun, Pengurus DPP REI Pusat serta undangan lainnya. (Ang)