Walikota Batu “Diduga Kuat” Lakukan Kampanye Terselubung

  • Whatsapp

Kota Batu, beritalimacom– Warga Kelurahan Sisir RT 07 dan RW 08 Kota Batu, Jawa Timur merasa senang karena diundang Walikota Batu, Edy Rumpoko dalam acara temu kangen yang berlangsung di Jalan Wilis malam kemarin, (10/2/2017). Warga senang lantaran Walikota membagikan sarung, mukena dan sejumlah uang kepada seluruh warga yang hadir.

Dalam acara tersebut Edy didampingi oleh Lurah Sisir Dian Fachroni bersama beberapa perangkat dan Kadis PU Bina Marga Arief As Shidiq. Edy mengatakan dalam sambutanya jika Kota Batu saat ini jauh lebih baik dari segi wisata, pendidikan, dan lain lain.

Selain itu, Edy berjanji jika nanti dalam Pilkada mendatang paslon nomer urut 2 Dewanti Rumpoko dan Punjul Santoso memenangi pesta demokrasi Rabu esok, Edy berjanji akan membangun beberapa fasilitas umum serta memberangkatkan seluruh warga Sisir berwisata bersama uang sakunya.

“Jika nanti Bu Dewanti menang saya akan wisatakan seluruh warga Sisir,” janji Edy disambut suka cita para warga.

Salah 1 warga Sisir yang hadir berinisial AR mengaku senang sudah menerima sarung serta uang Rp 60 ribu dari salah 1 pembagi uang. ” Ya senang mas, dapat uang dan sarung. Semoga janji pak wali diseriusi jika nanti Bu Dewanti jadi akan berwisata,” ungkapnya sambil tersenyum.

Terpisah, Good Goverment Activator Aliance (GGAA) menanggapi berbeda kegiatan walikota kali ini. Menurut Direktur GGAA Sudarno tidak bisa dipungkiri ketika istri walikota (Dewanti Rumpoko) melanjutkan perhelatan Pilkada sebagai calon wali kota, tentunya banyak cara bagaimana agar istrinya memenangkan perhelatan pesta demokrasi Rabu esok.

Maka politik pencitraan, potensi mempergunakan APBD sebagai alat kampanye secara terselubung sangat kuat terasa. Walaupun hal ini tidak bisa dibuktikan, karena tidak ada ajakan dari wali kota kepada masyarakat untuk memilih dan mendukung istrinya dalam pilkada mendatang.

Akan tetapi, lanjut Sudarno, secara tersirat sangat terasa bagaimana Walikota Batu mengorganisir masyarakat untuk berkumpul pada saat-saat mendekati hari H pencoblosan. Masyarakat saat ini sepertinya tidak menghiraukan hal tersebut.

“Masyarakat sudah sangat paham, masyarakat juga sudah melek politik pencitraan. Bahwa pencairan anggaran bantuan untuk kepentingan masyarakat dll tidak ada relevansinya dengan perhelatan pilkada ini,” tegas Sudarno.

” Tidak ada keharusan harus memilih calon yang memiliki ikatan keluarga dengan wali kota saat ini. Itupun sebenarnya merupakan momentum bagi masyarakat. Bahwa jangan sampai ada politik dinasti di kota batu,karena potensi korupnya sangat kuat. Saya juga yakin masyarakat Batu sudah sangat cerdas,” sambungnya.

Permasalahannya adalah, tambah Sudarno, ketika momentum itu tidak seperti biasanya dan itu sangat berpotensi untuk membranding istrinya yang maju dalam Pilkada saat ini.

Terkait hal tersebut, Sudarno berharap Panitia Pengawas Pemilih (Panwaslih) harus lebih jeli dalam melihat potensi dalam pelanggaran kampanye,apalagi bila hal itu mempergunakan uang dari APBD.

“Masyarakat tentunya harus paham, bahwa apa yang diberikan oleh wali kota merupakan anggaran dari APBD dan itu merupakan kewajaran. Jadi perlu disikapi secara wajar. Jangan sampai menjadi justifikasi bahwa penerusnya dalam hal ini istrinya layak untuk dipilih sebagai walikota,” pungkasnya. (Lih/sn)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *