MADIUN, beritalima.com- Pembangunan di Kota Madiun, Jawa Timur, bakal lebih banyak di tahun 2020 nanti. Terutama kegiatan yang menyentuh kesejahteraan masyarakat. Mulai pembangunan sentra kuliner hingga penunjang smart city sampai pendidikan dan kesehatan.
Hal itu mengemuka saat rapat paripurna dengan agenda penandatangan Kebijakan Umum Anggaran (KUA) Prioritas Plafon Anggaran Sementara (PPAS), antara eksekutif dengan legislatif, Senin 8 Juli 2018.
Dalam rapat ini, terungkap anggaran total Kota Madiun diproyeksikan mencapai Rp 1,07 triliun di tahun 2020 mendatang.
Walikota Madiun, H. Maidi, mengatakan, pembangunan prioritas tetap mengedepankan kepentingan masyarakat seperti yang tercantum dalam panca karya dengan 33 program unggulan di dalamnya untuk lima tahun ke depan.
“Kegiatan dalam panca karya setidaknya tersentuh di 2020 nanti. Tentu belum dapat menjangkau semuanya. Namun, paling tidak terdapat kegiatan yang sudah dilaksanakan dalam tiap panca karya. Visi misi Mada (Maidi-Inda Raya-Walikota-Wakil Walikota-red), ada dalam panca karya dengan 33 program unggulan untuk lima tahun. Di tahun pertama setidaknya lima isi panca karya ini tersentuh,’’ kata H. Maidi.
Program laptop gratis dan seragam sekolah, lanjutnya, dipastikan masuk dalam anggaran 2020 nanti. Hal itu sebagai wujud pelaksanaan karya 1, Madiun Kota Pintar. Selain itu, peningkatan ekonomi masyarakat juga dipastikan masuk.
Pemkot Madiun juga berencana membangun sentra kuliner di atas sungai samping simpang lima Jalan Thamrin hingga Jalan Flores, dengan anggaran Rp 12 miliar. Lokasi baru ini diprediksi mampu menampung 400 kios. Sedangkan kawasan tersebut juga mampu menampung lebih dari seribu mobil jika juga memanfaatkan kawasan parkir stadion Wilis.
‘’Prinsipnya pembangunan yang mendukung kesejahteraan masyarakat kita dahulukan. Pembangunan sentra kuliner ini diharap dapat mewadahi masyarakat yang memiliki skil bidang jasa kuliner sehingga dapat mendongkrak perekonomian,’’ imbuhnya.
Sejahtera, kata walikota, bukan lantas diberikan bantuan-bantuan. Namun, diberikan fasilitas untuk pengembangan ekonomi. Sentra kuliner inilah nanti diharap menjadi pintu masuk peningkatan ekonomi masyarakat. Hal itu penting didahulukan karena Kota Madiun merupakan kota jasa. Karena itu, Pemkot terus berupaya menggerakkan masyarakat dibidang jasa.
‘’Kota kita kota jasa, jadi bagaimana masyarakat ini bergerak dulu. Caranya dengan memberikan fasilitas-fasilitas yang mendukung,’’ paparnya sembari menyebut pembangunan sentra kuliner tersebut juga sebagai penunjang kawasan Busbo yang dijadikan wisata cagar budaya.
Selain itu, pembangunan ringroad timur lengkap dengan flyover-nya juga masuk dalam anggaran 2020. Hanya, baru sebatas perencanaan. Sebab, pembangunan ringroad timur bersumber APBN.
“Kita terus berupaya mewujudkan pembangunan yang bermuara kepada kesejahteraan masyarakat. “Khusus untuk pembangunan ini (ringroad timur) kita terus berkoordinasi dengan pusat. Termasuk teman dewan,’’ pungkasnya. (Sumber Kominfo. Editor: Astono).
Ket.Foto: H. Maidi (safari coklat muda).