Warga Geruduk Kantor Desa Bangsalsari, Tagih Janji Kades Pecat Perangkat Pungli

  • Whatsapp
Sejumlah warga geruduk Kantor Desa Bangsalsari sambil bawa poster (beritalima.com/sugik)
Sejumlah warga geruduk Kantor Desa Bangsalsari sambil bawa poster (beritalima.com/sugik)

JEMBER, beritalima.com | Sejumlah warga menggeruduk Kantor Desa Bangsalsari, Jember, mereka menagih janji Kepala Desa Nurcholis, untuk memecat perangkat desa yang melakukan Pungutan Liar (Pungli) terhadap warganya.

Sebelum kepala desa datang, warga berteriak ingin menemui kepala desa untuk mengadukan nasibnya.

Bacaan Lainnya

Bahkan, karena kekesalannya, warga juga membanting kursi plastik yang ada di Pendopo Kantor Desa, Senin pagi (20/12/2021).

Kedatangan dari perwakilan warga 5 Dusun itu, dari Dusun Krajan A, Krajan B, Rambutan, Kalisatan dan Kedungsuko, meminta kepala desa untuk memecat beberapa perangkat, yang diduga melakukan pungli kepada warga.

“Tuntutan kami, sesuai janji kepala desa, untuk memecat atau mencopot perangkat perangkat yang balelo,” kata Bambang Kabiono alias Napi kepada wartawan, Senin (20/12/2021).

Napi menceritakan, kekesalan warga ini berawal ada salah satu warga, yang salah satu istrinya mengalami pendarahan dan harus dirujuk ke rumah sakit.

Karena tidak punya biaya, warga tersebut meminta pengurusan surat Standart Pelayanan Minimal (SPM) kepada salah satu perangkat.

“Perangkat tersebut sanggup mengurusi, dengan imbalan 500 ribu rupiah,” kesalnya.

Bukan hanya itu saja, penggunaan ambulans desa juga diduga dikenakan biaya, bila menggunakan. Selain itu, menuru Napi masih banyak kekecewaan warga, terhadap perangkatnya.

“Saya minta kepala desa, jangan hanya janji-janji, perubahan-perubahan. Mana buktinya, tidak ada sama sekali,” kesalnya.

Sementara, Koordinator Aksi Sugianto menyatakan, kedatangan perwakilan warga ini menuntut janji kepala desa.

“Dimana saat kampanye, dia (kades) berjanji harus ada perubahan. Yang mana, akan mengganti perangkat desa yang lama dengan yang baru,” jelasnya.

“Ada bukti perangkat desa, meminta pungutan ke warga. Ambulans desa bayar dan korbannya tanda tangan. Ini kan gila, bayar 500 ribu lagi, padahal seharusnya gratis,” urainya.

Tidak berlangsung lama, perwakilan warga akhirnya ditemui Kepala Desa Bangsalsari. Dimana hasil keputusan, memberi waktu tenggang waktu kepada kepala desa, untuk merealisasikan tuntutan warga.

“Jika ini tidak terealisasi, mereka mengancam akan melakukan aksi demo, dengan jumlah yang lebih besar lagi,” tegasnya.

“Kami beri waktu satu hingga tiga bukan kepada kepala desa. Jika tidak, saya gak tahu sudah,” pasrahnya.

Sementara, Kepala Desa Bangsalsari Nurcholis menyampaikan, aspirasi warga ini nanti akan dikoordinasikan dengan pihak kecamatan.

“Aspirasinya warga ini akan kami tindak lanjuti, karena seperti ini akan membuat kegaduhan di desa. Harapan saya, nanti ada beberapa korlap yang koordinasi dengan saya,” terangnya.

“Saya minta tolong di rumah, tetangga kalian, jangan ngompor-ngompori. Saya tahu, kondisi Bangsalsari saat ini panas. Jadi mari kita buat desa kita ini ayem dan tentram,” tutupnya. (Sug)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait