Wartawan Diijinkan Ambil Foto Sesion Dilingkup Kopaska

  • Whatsapp

JAKARTA, beritalima.com – Segenap wartawan baik cetak maupun elektronik, diijinkan mengambil gambar foto session di lingkup Komando Pasukan Katak (Kopaska), Satuan Koarmabar I Pondok Dayung, Tanjung Priok untuk dibawah ke lomba foto tingkat Mabes TNI. Wartawan yang akan mengambil foto session, dipandu oleh Danki Kopaska Kapten (L) Edi Tirtayasa, mulai dari persiapan pasukan katak sampai ke tempat musuh teknik dan taktiknya dipraktekan dihadapan para awak media.

“Hanya saja yang ditampilkan pasukan katak itu tidak semua dipraktekan secara terbuka karena sifatnya rahasia dan tidak boleh ada yang boleh mengetahui,” imbuh Kapten Laut Edi Tirtayasa, Senin (7/8/2017) kepada awak media di area pertemuan Kopaska, Pondok Dayung.

Selain itu ditandaskan Edi kepada awak media yang akan mengambil foto, harus bisa mencatat apa saja yang ada dalam Kopaska. Mulai dari Detasement Kopaska, lalu ke dermaga, dan terakhir melihat aksinya para pasukan katak di laut masuk ke sarang musuh, baik operasi militer di Kapal KRI Tjiptadi 831 maupun dilakukan pasukan katak ketika membunuh musuh di sarang musuh itu sendiri.
“Memperlihatkan latihan perang di Kapal KRI Tjiptadi 831 oleh pasukan Kolinlamil, sekaligus simulasi latihan perang dan memadamkan kebakaran di atas kapal,” tandasnya.

Setelah itu, dijelaskan Kapt. (L) Edi, wartawan sangat beruntung bisa masuk ke area terbatas di Kopaska, sedangkan yang lain tidak bisa masuk karena sifanya sekret dan tidak sembarang diekspose melainkan yang telah ditentukan, karena banyak kegiatan dan harus mengikuti perintah. “Latihan yang kami lakukan di Detasment Kopaska, over the best on the secreet Duty di medan musuh,” terangnya.

Lanjutnya, pasukan katak yang masih terlihat di permukaan air dan di darat masih bisa dijelaskan, namun ketika pasukan katak berada di bawah kedalaman air tidak bisa disebutkan karena tidak bisa terlihat oleh mata telanjang di darat. Itu semua di dalam air menggunakan bahasa ikan.
“Kita mau menghancurkan negara lain, pertama yang dikirim adalah pasukan katak lebih dulu melalui air dengan perlengkapan yang dimiliki Kopaska, seperti Swimmer Delivery Vehicle, Sea Shadaw, dan KTBA.

Lanjutnya, kendaraan tempur bawah air yang dipersiapkan Komando Pasukan Katak sebagai salah satu sarana infiltrasi melalui bawah permukaan laut, dengan sasaran khusus dermaga laut atau pun kapal-kapal perang musuh. “Kalau tidak pakai kendaraan tempur Kopaska, begitu sampai di tempat musuh sudah gempor,” terangnya. dedy mulyadi

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *