Waspadai Persaingan Bisnis Antar Negara Produsen Vaksin Covid-19

  • Whatsapp

SURABAYA, beritalima.com | Menanggapi kehadiran import vaksin Covid-19 di tanah air, Ketua Yayasan Lembaga Perlindungan Konsumen (YLPK) Jawa Timur, M Said Sutomo, mengatakan, yang perlu diwaspadai adalah persaingan bisnis antara negara produsen vaksin Covid-19 yang saat ini saling berebut untuk mendapatkan kepercayaan dari pasar publik konsumen negara pengimpor.

Menurutnya, dalam persaingan bisnis seringkali konsumen yang dijadikan korban guna menggeser pengaruh pesaingnya di pasar. Dalam konteks ini peranan lembaga negara maupun NGO seperti Lembaga Perlindungan Konsumen Swadaya Masyarakat (LPKSM) yang bergerak di bidang perlindungan konsumen semakin dibutuhkan untuk mengingatkan pada pemerintah dan masyarakat konsumen agar lebih berhati-hati dalam pra konsumsi.

“Pemerintah dan masyarakat konsumen harus memastikan kondisi-kondisi vaksin yg akan dikonsumsi apakah masih tersegel dengan baik atau dalan kondisi rusak. Jika kondisi vaksin tidak dalam segel yang baik, apalagi rusak, sebaiknya konsumen/ pasien tidak segan-segan menolak mengkonsumsinya,” lanjut pria yang juga anggota Komisioner Badan Perlindungan Konsumen Nasional (BPKN) ini.

Begitu juga dalam proses saat mengkonsumsi, harus ditangani oleh orang yang ahli di bidang vaksin Covid-19. “Pada saat yang bersamaan, jika ada keluhan dari konsumen wajib didengarkan keluhan dan pendapat konsumen/pasien,” tandas Said, Rabu (9/12/2020).

“Begitu pula pada pasca konsumsi, harus dalam pengamatan terhadap perkembangan kesehatan konsumen/ pasien yang telah mengkonsumsi vaksin Covid-19. Apakah progres kesehatan ke arah lebih baik atau sebaliknya,” imbuhnya.

Sebagaimana diketahui, sebanyak 1,2 juta dosis vaksin Covid-19 Sinovac dalam bentuk jadi telah datang di Indonesia pada Minggu (6/12/2020) lalu. Kedatangan vaksin merupakan hasil kerjasama berbagai pihak dengan pemerintah RRT.

Selain itu saat ini Kementerian Kesehatan dan Kementerian Keuangan terus melakukan komunikasi dengan Jenewa untuk pengadaan vaksin multilateral. Indonesia termasuk satu dari 92 negara Covax AMC yang akan memperoleh vaksin sebesar 3-20 persen dari jumlah penduduk yang berasal dari Gavi Covax Facility. (Ganefo)

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com

Pos terkait