KOTA BATU, beritalima.com| Rencana pembangunan kereta gantung (cable car), yang diinsiasi anak anak muda kota Batu yang tergabung dalam Among Tani Foundation ini, yang akan menyedot anggaran senilai Milyaran rupiah. Direncanakan pembangunan kereta pemerintah Kota Batu menggandeng pelaksana proyek ternama dari Austria dan biaya pembangunannya nantinya dari masyarakat Kota Batu dengan membeli saham yang dijual bebas untuk masyarakat yang ber KTP Kota Batu.
Namun, rencana pembangunan wisata tersebut diprotes oleh Alex Yudawan ketua Yayasan Ujung Aspal (YUA) Propinsi Jawa Timur yang tergabung dalam Non Goverment Organition Kota Batu. Menurut Alex seharusnya pembangunan kereta gantung tersebut harus disosialisasikan dulu karena, banyak dari segala aspek yang perlu dipertimbangkan.
“Salah satu adalah aturan dari Kementerian PUPR bahwa kereta gantung (cable car) tidak boleh melintas diatas rumah penduduk, belum lagi tersedianya lahan yang akan dipakai proyek, apa lahan tersebut beli atau punya pemerintah daerah,” ujar Alex kepada awak media Senin, 09/09.
Menurutnya pembangunan Cable Car itu tidak perlu dipaksakan karena masih banyak cara untuk memaksimalkan potensi wisata di Kota Batu, seharusnya pemerintah daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Batu, untuk segera mengkaji ulang proyek kereta gantung (cable car) itu.
“Dengan pertimbangan bahwa semua harus dan demi kepentingan rakyat, dan pada saat ini masyarakat Kota Batu belum membutuhkan kereta gantung. karena keberadaannya pasti akan menimbulkan masalah baru dan belum tentu masyarakat bisa menikmati,” tegasnya.
“Semua perlu dipertimbangankan dengan matang dan tidak perlu tergesa gesa, kita harus banyak belajar dari permasalahan yang lalu, karena kepentingan seseorang yang dekat dekat dengan penguasa semua aturan dan undang undang ditabrak,” imbuhnya.
Sehingga tetap saja masyarakat yang dirugikan tak pernah bisa menikmati, hanyak sebagai penonton, belum lagi kemacetan yang terjadi dan puncaknya pada saat liburan, dan yang perlu dipertanyakan patut diduga bahwa semua dilakukan karena adanya kepentingan seseorang atau sekelompok, orang yang memaksa pihak pihak terkait untuk segera secepatnya merealisasikan proyek pembangunan kereta gantung (cable car).
“Maka kami yang tergabung dalam Non Goverment Organition Kota Batu, akan menemui pihak Otoritas Jasa Keuangan ( OJK ) terkait legalitas Among Tani Foundation serta aturan dalam penjualan saham ke masyarakat,” tutupnya.
Untuk itu Hari Subagio salah yang tergabung dalam Non Goverment Organition Kota Batu, akan segera menemui Dewan Perwakilan Rakyat Daerah ( DPRD ) Kota Batu, mempertanyakan tentang siapa saja yang ada didalam Among Tani Foundation dan Selama ini anggaran yang dipakai study bunding Austria dan beaya operasionalnya darimana, yang jelas saat ini masyarakat tidak membutuhkan kereta gantung (cable car).
“Yang jelas saat ini masyrakat tidak membutukan kereta gantung,” tutupnya. [red7]