WONOSOBO, beritalima.com | Wisuda lengger Giyanti merupakan rangkaian acara Rakanan Giyanti yang digelar pada tanggal 26 – 28 September 2019 di dusun Giyanti desa Kadipaten kecamatan Selomerto. Bertajuk The Awakening Of Lengger Punjen, pada gelaran tersebut ada 15 calon penari lengger di wisuda pada Jumat (27/9) malam.
Disampaikan bagian pemasaran dan promosi Disparbud Wonosobo E. Lisdiyaningsih, sebelum diwisuda, para calon penari lengger akan menjalani beberapa tahapan/prosesi, diantaranya pembekalan dan pelatihan baik teoritis maupun praktek. (Lengger Mutih) guna menyiapkan secara lahir dan batin atau tirakat/prihatin selama tiga hari menjelang pelaksanaan wisuda (puasa mutih). (Simpuh Lengger) mengikuti acara Rakanan mulai dari Punjung Leluhur/ziarah makam leluhur, kirab tenong dan doa bersama sambil duduk simpuh dengan hikmad.
“Prosesi Jamasan Lengger adalah Wujud pembersihan/penyucian diri, mandi satu persatu sebagai resik sesuci diri agar bersih lahir dan batin. Nglarung Sesaji, Prosesi melarung/menghanyutkan 1 butir telur ayam kampung kesungai. Dengan harapan para lengger akan lahir dan terus berkembang membawa kemanfaatan bagi sesama. “Paparnya
“Prosesi Wisuda Lengger, diawali meminum air suci dan diperciki air tolak balak yang selanjutnya di lakukan penyerahan sampur sebagai alat/sarana dalam menjalani profesi lengger. Kemudian di lanjutkan Pengucapan Ikrar Catur Dharma Lengger dan di akhiri menari Gambyong Lengger/menari bersama yang dulakukan masyarakat satu kampung. “Tandas Lisdiyaningsih (Budi)