Ahok Dilaporkan Lagi Ke Bareskrim Lantaran Mengolok – Olok Al Qur’an

  • Whatsapp

JAKARTA, beritalima.com – Puluhan warga yang tergabung dalam komunitas majelis taklim se-DKI Jakarta yang didampingi Pengusaha Indonesia Muda telah melaporkan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok ke Bareskrim Polri terkait penghinaan baru terhadap Al-quran, Kamis (9/3/2017) sekitar Pukul, 10.00 Wib, di Gedung Kementerian Kelautan Dan Perikanan Jalan Medan Merdeka Timur 16 Gambir jakarta pusat.

Dalam kesempatan itu, Sam Aliano, Ketua Pengusaha Indonesia Muda yang didampingi kuasa hukumnya Eggy Sudjana, mengenai penghinaan baru kitab suci Al-Quran dengan cara merendahkan dan mengolok – olok surat Al – Maidah, dimana surat Al – Maidah dijadikan akun wifi dengan kata kafir sebagai passwordnya.
Menurutnya dalam Rapat Kerja Pemprov DKI, Ahok membawa surat Al – Maidah lagi. Ia pun mempertanyakan untuk apa membawa surat Al – Maidah hingga tertawa – tawa bersama Djarot di sebelahnya. Sam pun menanyakan kepada mereka bahwa Al – Qur’an kitab suci umat Islam bukan jadi alat untuk lucu – lucuan, menurutnya ini menunjukkan tidak etis dan tidak sopan serta tidak menghormati agama lain.

“Yang kita harus fahami bersama saudara Ahok ini telah melewati batas mengkhianati Pancasila dan mengkhianati rakyat sebagai pemimpin, karena gara – gara Ahok mesyarakat selama ini semakin resah semakin konfilik antar umat bahkan mengancam kesatuan bangsa. Yang terakhir saya lihat Ahok bukan Gubernur, karena tidak layak menjadi pemimpin. Apalagi, menjadi contoh kepada masa depan anak bangsa,” tandas Sam Aliano.

Dalam laporannya dia mengharapkan, bahwa : Pertama, kasus wifi ini menjadi pertimbankan bagi majelis hakim dalam sidang kasus penistan agama, bahwa Ahok mengulangi berbuatan atas penghinaan terhadap kitab suci dengan cara merindahkan dan mengolak – olak surat Al – Maidah.

Kedua, majelis hakim harus pertegas terhadap Ahok dan pengacaranya yang selalma ini selalu menancam para saksi – saksi yang hadir dalam sidang kasus penisatan agama karena ancaman ini menjadi bahaya unk mencari kaadilan dan lama – lama Ahok dan pengacaranya akan ancam hakim sendiri.

“Oleh karena itu kita antisipasi ancaman ini kepada hakim, dan mungkin mereka sudah ancam, kami tidak tau yang diucapkan Ahok dan kami harus menyelidiki.
Ketiga, dalam kasus penyadapan ilegal terhadap SBY, tertanggal 14 Maret saat sidang Ahok. Ironis, ketika Ahok dan pengacaranya mengatakan dapat dari tuhan. Oleh karena itu diminta Sam Aliano, untuk menunjukkan bagaimana tuhan memberi tahu kepada Ahok.

“Tolonglah ini masalah sirus, ini kepentinan negara privasi kita dan hak – hak mesyarakat tergangu bisa main sadap siapa saja. Kami mesyarakat bagian dari negara, kewajiban kepolisian dan pemerintah melindungi hak – hak mesyarakat. Jangan jadikan Ahok istimewa atas hak mesarakat,” terangnya.

Keempat, masih ditambahkan Sam Aliano mempertanggung jawabkan kepada partai pengusung Ahok, atas melihan orang yang bermasalah terus terhadap rakyat. Ini masalah besar masalah negara kesatuan dan keharmonisan antar umat beragama tergangu dan Ahok ini melawan negara dan mesyarakat yang tenang.

“Saya tanya kepada partai yag pengusung emang sengaja milih orang bermasalah ini atau emang orang baik sudah tidak ada dalam negeri 270 juta orang?” pungkasnya. dedy mulyadi

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *