WONOSOBO, beritalima.com – Polres Wonosobo menggelar apel pengamanan pemilihan kepala desa serentak di Kabupaten Wonosobo di halaman Polres Wonosobo. Selasa (11/12) yang dihadiri dari jajaran Forkopimda Wonosobo, Ketua DPRD Wonosobo, dan para personil gabungan.
Dijelaskan Kapolres bahwa selama pengamanan tersebut personil Polri yang ditugaskan sebanyak 348 anggota terbagi di TPS dan patroli dan 60 anggota Brimob yang terbagi di 5 zona pengamanan bersama TNI dan dibantu oleh 3.055 anggota Linmas desa.
Tambahnya, berdasarkan pemetaan tingkat kerawanan terdapat 21 desa yang rawan, sementara kecamatan yang memiliki tingkat kerawanan tinggi berada di Kepil dan Wadaslintang karena letak geografisnya yang agak jauh dari pusat pemerintahan.
“Pengamanan yang akan kita lakukan selama tiga hari kedepan.” Kata AKBP Abdùl Waras usai apel.
Ketika disinggung mengenai money politik di Pilkades dikatakan Pilkades tidak mengacu pada Undang – Undang Pemilu kecuali bila melakukan pemaksaan atau pemerasan akan masuk dalam pidana umum sebab Pilkades diatur secara umum di dalam UU mengenai desa.
“Beda dengan Pileg yang diatur secara jelas mengenai money politik.” Jelasnya.
Kapolres juga mengajak kepada semua pihak untuk bersama – sama mewujudkan cita – cita bersama dalam menciptakan suasana yang kondusif guna mendukung program – program pemerintah.
“Semua punya kontribusi dalam menciptakan suasana yang kondusif, tentunya kita punya catatan untuk desa yang rawan, untuk itu lakukan pendekatan yang maksimal agar tidak terjadi upaya untuk menggagalkan kegiatan pilkades serentak ini.” Katanya
Kapolres juga menghimbau kepada para calon Pilkades untuk menjaga keamanan dan keteriban. “Kami berharap nanti bila ada calon kades yang menang untuk jangan jumawa dan tidak merayakan kemenangan secara berlebihan sedang bagi yang kalah untuk legawa.” Himbaunya.
“Terima kasih kepada pemerintah Kabupaten Wonosobo yang telah memberikan sarana dan prasarana yang nantinya kita pakai untuk melaksanakan patroli dalam rangka mencegah pihak – pihak yang ingin menggagalkan kegiatan pilkades serentak.” Pungkas Abdul Waras. (Budi)