Aksi Damai Warga Desa Dieng Wetan Menutup Area Telaga Warna

  • Whatsapp

WONOSOBO, beritalima.com – Aksi damai dilakukan warga desa Dieng Wetan kecamatan Kejajar dengan menutup pintu masuk lokasi wisata Telaga Warna dan Telaga Pangilon. Aksi ini dilakukan menuntut agar pihak pengelola tempat wisata ini memberi kompensasi ke desa.

Menurut Kades Dieng Wetan, Mardi Yuwono aksi yang dilakukan masyarakat ini direncanakan hingga ada suatu kesepakatan bersama dengan cara menutup area ini.

Bacaan Lainnya

“Kami berharap adanya draf koreksi perjanjian kerjasama yang tidak merugikan kepentingan masyarakat di sekitar wilayah ini.” Kata Kades ini di area parkir Telaga Warna, Sabtu (23/2).

Dikatakan lebih lanjut, secara adminitratif letak geografis area wisata ini berada di wilayah desa kami, namun masyarakat sini seakan -akan bukan warga desa Dieng Wetan.

“Sejak dulu di bulan Suro (bulan penanggalan jawa .red) sudah tradisi kami mengadakan larungan di telaga ini yang disebut dengan baritan, pada tahun lalu harus membayar waktu masuk tempat ini Terakhir beberapa waktu lalu, anak – anak TK kami waktu masuk ke lokasi wisata ini juga ditarik tiket masuk.” Jelas Mardi.

Sebelumya pernah ada pembahasan bersama dengan pengelola mengenai aktifitas warga desa yang mencari nafkah di kawasan wisata ini dengan tanpa mengganggu pihak pengelola. imbuhnya, juga sebagai tempat wisata pasti memiliki dampak sampah dan hingga saat sekarang pun pembuangannya masih di TPA kami padahal waktu itu pihak pengelola akan merapat ke desa guna berkomunikasi mengenai hal tersebut.

“Kami tunggu hingga sekarang namun belum juga datang dan tidak ada konstribusinya.” Ujar Mardi.

“Kami berharap masyarakat diijinkan melakukan aktifitas dan mencari rejeki di sini yang tidak merugikan pihak pengelola dan ada perhatian lebih kepada warga kami.” Harapnya.

Pada waktu adanya aksi, para pegawai dari TWA PT. Bonbin Alam Lestari tidak mau memberi tanggapan ketika dikonfirmasi awak media ini.

Sementara itu kabid destinasi pariwisata Diparbud kabupaten Wonosobo menjelaskan aksi yang dilakukan masyarakat tersebut dengan menutup area parkir sebagai jalan beraudensi dengan pengusaha Taman Wisata Alam (TWA) Telaga Warna.

“Penyebabnya belum baiknya komunikasi antara kedua belah pihak.” Kata Edi Santoso, S.STP.

Ditambahkan, sore tadi sudah dilakukan mediasi awal yang melibatkan perwakilan Pemdes Dieng Wetan, Muspika kecamatan Kejajar, Disparbud, BKSDA, dan PT. Bonbin Alqm Lestari.

“Pertemuan akan kami lanjutkan besuk Senin, 25 Februari 2019 membahas beberapa hal teknis kerjasama kedua belah pihak.” Jelas Edi.

“Pada prinsipnya adalah keberadaan TWA Telaga Warna ini dapat memberi manfaat bagi semua pihak dan kesejahteraan masyarakat.” Pungkasnya. (Budi Faut)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *