Ditulis Oleh : Dannowari,
Beritalima.com | Hingga awal September ini, giat PN AMK (Pengurus Nasional Angkatan Muda Kabah) hingga Kamis (8/9/2022) masih terus berlanjut menuntaskan kerja-kerja organisasi. Menjawab harapan kader di daerah, AMK terus menyasar calon-calon kader terbaik untuk dijadikan sebagai Caleg (Calon Anggota Legislatif) yang sebagian besarnya difokuskan pada tingkat I dan II atau DPRD Kabupaten/Kota dan DPRD Provinsi.
AMK optimis mampu menghadirkan perwira-perwira tangguh untuk menjadi Caleg di daerahnya masing-masing, berkompetisi secara sehat baik dengan sesama calon dari partai sendiri maupun partai lain.
Grafik keminatan generasi muda terhadap AMK pada tiap tahunnya meningkat. Bahkan, diantaranya mereka yang telah menyatakan diri untuk siap bergabung dengan AMK menjelaskan bahwa mereka sebelumnya melihat intensitas gerakan yang dilakukan oleh PN AMK, tersebar tanpa sekat melalui berita-berita media online yang sampai ke daerah.
Hal inilah yang membuat kader di daerah semakin tertarik.
Ada beberapa wilayah yang bisa dijadikan sebagai role model, sebut saja diantaranya PW AMK Sulawesi Selatan, yang saat ini diketuai oleh seorang politisi muda, Rahmat Taqwa Quraisy, Ketua Komisi A DPRD Kota Makassar.
Ia bersama pengurus lainnya mampu menjalankan organisasi dengan memanfaatkan media sebagai penghubung antara AMK dan masyarakat. Selain daripada itu, membangun jaringan internal organisasi melalui pembentukan cabang-cabang Kabupaten/Kota dilaksanakan dengan baik.
Kedua, PW AMK Jateng yang memiliki ketua dengan background kiai atau ulama, KH. Ahmad Silahuddin, Ketua Fraksi PPP DPRD Jawa Tengah.
Sosoknya menjadi salahsatu ikon “Gus” di Jawa Tengah. Dengan latar belakang kiai, sosoknya diharapkan mampu menarik santri dan tokoh agama di daerah untuk bisa sama-sama membesarkan AMK.
Terbukti, banyak kader yang telah bergabung dengan rata-rata latar belakang yang sama. Namun, banyak juga diantaranya berasal dari kalangan biasa yang tertarik karena kegiatan AMK benar-benar menyentuh langsung pada masyarakat.
Ketiga, PW AMK Bangka Belitung, dengan ketuanya Depati M.A. Gandhi, S.H., M.M., Ketua Fraksi PPP DPRD Kota Pangkalpinang.
Ia mampu mensinergikan AMK dengan organisasi kepemudaan lainnya di wilayahnya dan mampu menghadirkan AMK untuk turut berpartisipasi dalam setiap kegiatan dan perhelatan.
Tentunya, langkah tersebut menjadikan AMK semakin eksis. Selain daripada itu, keterlibatan AMK dalam setiap kontestasi politik menjadikan AMK tidak bisa dipandang sebelah mata.
Sosoknya, sebagai ketua wilayah mampu menjadi pusat perhatian dan menjadikan AMK sebagai satu-satu kompetitor bagi yang lainnya. Setiap langkahnya, setiap geraknya dan setiap kata-katanya senantiasa menyematkan AMK dengan segala atribut dan kontribusi nyata kepada masyarakat, kemudian ditransformasikan ke dalam berita-berita yang dapat dijangkau siapa saja, semakin menjadikan AMK mendapatkan ruang dan perhatian masyarakat, organisasi kepemudaan lainnya, hingga partai politik.
Contoh-contoh inilah yang membuat AMK terus bersemangat membangun kader di daerah. Karena dengan terbentuknya kader-kader berkualitas, tidak menutup kemungkinan akan menjadikan AMK sebagai wadah kader yang dapat duduk dalam posisi-posisi strategis di kemudian hari. Seperti anggota legislatif dan kepala daerah yang bahkan diminati oleh partai lain. Mereka memiliki daya tarik yang besar.
Bekal utamanya tiada lain adalah sebagaimana yang seringkali digaungkan oleh Ketua Umum PN AMK, H. Redhika D. Harsono bahwa kader AMK, harus memiliki kesungguhan yang kuat dalam rangka menjalankan organisasi sesuai dengan aturan, memiliki kepercayaan diri yang maksimal, adaptif terhadap segala perubahan, mampu menampilkan sesuatu yang berbeda dari yang lainnya, serta mampu memanfaatkan digital sebagai penghubung tanpa batas dengan masyarakat.
Maka tugas sebenarnya wilayah adalah mampu mengimpeletasikan dan menterjemahkan konsep yang telah dibuat oleh pusat.
Sementara cabang berkewajiban menjadi eksekutor dalam menjalankan apa telah diimplementasikan oleh wilayahnya masing-masing.
Apabila ini berjalan dengan baik, on the track, sudah tentu AMK akan menjadi organisasi besar dan layak diperhitungkan dalam kancah nasional, dan akan tercatat dalam sejarah bahwa AMK kini mampu memberikan kontribusi besar baik bagi partai maupun negara, karena telah mencetak kader-kader muda yang berkualitas, sehingga layak melanjutkan estafet perjuangan.