Asal Swasembada Serius, Nevi Dukung Restrukturisasi Bisnis Gula

  • Whatsapp

JAKARTA, Beritalima.com– Gula merupakan salah satu komoditas pokok masyarakat dan hingga saat ini Indonesia masih menemui kerugian dalam bisnis bahan pokok tersebut.

Buktinya, utang grup PTPN bahkan mencapai Rp 48 triliun 2020 yang membuat Menteri Negara (Meneg) Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir melakukan perombakan besar.

“Yang menjadi pertanyaan, gula selalu memiliki permintaan tinggi, tetapi masih terdapat kerugian yang cukup signifikan,” jelas anggota Komisi VI DPR RI, Hj Nevi Zuairina setelah menerima penjelasan dari Direktur PTPN III terkait restrukturisasi bisnis gula di Gedung Nusantara I Komplek Parlemen Senayan, Jakarta pekan ini.

Anggota Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPR RI ini meminta keterangan kepada PTPN III bagaimana cara memaksimalkan kinerja yang efektif dan efisien hingga menghasilkan kontribusi keuntungan buat negara bila perusahaan plat merah ini menerima Penyertaan Modal Negara (PMN). November 2020, PTPN menjadi salah satu BUMN penerima suntikan modal Rp 4 triliun.

Berkaitan upaya restrukturisasi bisnis yang dilakukan PTPN III, Nevi meminta agar memastikan dengan betul terkait aturan atau regulasi yang menaunginya sehingga kemudian hari tidak ada kekahwatiran pelanggaran regulasi pengalihan aset perusahaan dalam rangka restrukturisasi PTPN Gula.

PTPN III selaku perusahaan milik negara yang akan melakukan restrukturisasi, mesti memastikan adanya prinsip Good Corporate Covernance (GCG). Misalnya proses divestasi saham dalam rangka restrukturisasi PTPN Gula.

“Ketika semua niatan dan pelaksanaan di dasari dengan kebaikan, mudah-mudahan kedepannya akan mendapati hasil yang sesuai harapan tanpa penyimpangan,” urai Nevi.

Legislator dari Dapil II Provinsi Sumatera Barat II mengingatkan, upaya kebaikan yang dilakukan PTPN III mesti mengarah kepada tujuan swasembada gula. Hingga saat ini, impor gula terus perlangsung. Di kwartal I/2021, impor terutama untuk memenuhi kebutuhan gula di lingkungan industri makanan dan minuman masih terjadi.

Persoalan pabrik gula yang mulai menua dan semangat petani tebu sebagai komponen utama produksi gula mesti diperbaiki termasuk kecukupan luasan lahan untuk tanam tebu.

Dengan terbentuknya holding perusahaan gula milik negara, kita menaruh harapan besar akan ada perubahan dalam pemenuhan gula di masyarakat dengan harga wajar dan produk berkualitas.

Swasembada gula harapan besar pada PTPN III selaku perusahaan negara yang menangani gula. Selama upaya yang dilakukan untuk rakyat banyak dan memberi kontribusi kepada negara, tidak ada alasan untuk menghalangi.

“Ketika negara sudah mampu tidak impor gula, merupakan sebuah prestasi sangat besar yang selama ini tidak pernah dilakukan sejak orde baru hingga saat ini,” demikian Hj Nevi Zuairina. (akhir)

 

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com

Pos terkait