JAKARTA, Beritalima.com– Wakil Ketua MPR RI dari kelompok DPD RI, Prof Dr Fadel Muhammad tak setuju Pemerintah pimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mencetak uang baru untuk mengatasi resesi ekonomi yang lebih dalam lagi.
“Meski itu salah satu cara mengtasi kesulitan yang dihadapi Pemerintah saat ini. Tapi, resiko yang dihadapi jauh lebih besar,” ungkap Fadel dalam diskusi Empat Pilar dengan tema ‘Sidang Tahunan MPR RI, Optimisme dan Harapan di Tengah Pandemi’ bersama Wakil Ketua MPR RI dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Dr Jazizul Fawaid di Press Room Gedung Nusantara III Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (10/8),
Dalam mengatasi kesulitan yang dihadapi saat ini, Presiden Jokowi harus melakukan langkah yang berani baik itu di bidang kesehatan maupun ekonomi. Sejak menjadi gubenur dan anggota DPR, Fadel mengklain paling getol agar negara memberikan bunga rendah untuk menggerakkan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
“Beri mereka kemudahan dan bantuan. Bila UMKM hidup, ekonomi bakal bergerak. Pemerintah harus punya keberanian untuk itu,” kata Fadel yang sarat dengan pengalaman di birokrasi maupun parlemen tersebut.
Selain itu, Fadel juga minta agar APBN diprioritaskan untuk menggerakan ekonomi dengan menghentikan pembangunan ibukota baru. Selain perbankan menjalankan fungsi pembiayaan dengan bunga yang tidak tinggi.
Terkait dengan pidato Presiden di depan dalam Sidang Tahunan MPR RI di Gedung Nusantara Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat (14/8), selaku Wakil Ketua MPR RI, Fadel meminta Jokowi memberikan harapan baru untuk mengatasi resesi ekonomi yang yang tengah dialami Indonesia.
Pada kesempatan yang sama, Jazilul mengatakan, saat ini masyarakat sangat membutuhkan bantuan berupa bahan pangan. Karena itu, seluruh anggaran bisa diserap. “Yang penting terbuka, transpran, terkontrol, soal anggaran, rakyat tidak masalah. Itu saja, bisa segera terserap, terbuka, tranparan dan terkontrol,” kata dia. (akhir)
