JAKARTA, beritalima.com| Berbagai isu strategis di daerah dan nasional dan mulai memanasnya mesin politik jelang Pemilu 2024 menjadi materi bahasan beberapa pemimpin wilayah AMK.
Salah satu yang mencuat adanya aspirasi kriteria dan sosok yang didambakan menjadi calon Presiden Dan Wakil Presiden yang disampaikan 3 (Tiga) Pengurus Wilayah Angkatan Muda Ka’bah yakni Ketua PW AMK DKI. Hawali Lulung Lunggan, Ketua PW AMK Sulawesi Selatan. Rahmat Taqwa Quraisy, dan Ketua PW AMK Bangka Belitung, Depati Gandhi saat bersilahturahmi dengan Ketum AMK Rendhika Harsono.
Diketahui aspirasi dari DKI Jakarta mengharapkan calon Presiden dan Wakil Presiden yang memiliki kepedulian besar terhadap nilai-nilai warisan adat dan budaya. Dari Sulawesi Selatan, mengerucut pada sosok yang mampu menuntaskan persoalan keagamaan, sosial dan ketahanan pangan.
Begitu pun dengan Bangka Belitung selain beberapa persoalan yang disampaikan kedua wilayah di atas, Gandhi menitipkan pesan bahwa siapapun sosok yang diusung nanti benar-benar mampu membangkitkan geliat pariwisata di daerah, di luar Bali.
“Pariwisata yang terintegrasi pada konektivitas semua aspek sehingga mampu menghidupkan perekonomian masyarakat tidak hanya di daerah tertentu saja, akan tetapi terdapat pemerataan,” tukasnya, Kamis malam (10/11/2022).
Mendengar aspirasi tersebut, Ketua Umum PN AMK, H. Rendhika D. Harsono, menanggapi bahwas semua pengurus AMK di semua tingkatan ‘wajib’ memfokuskan organisasi untuk menyerap kader potensial, solid dan konsolidasi dalam rangka memperkuat jaringan organisasi hingga tingkat akar rumput.
“Sebagaimana arahan Plt. Ketua Umum DPP PPP H. Muhamad Mardiono, AMK sebagai Badan Otonom (Banom) harus menjadi bagian dari motorik partai dalam menyongsong Pemilu 2024. Terkait dengan suara-suara arus bawah yang mengaspirasikan sosok capres-cawapres di Pemilu nanti perlu berbanding lurus dengan keputusan partai. Yang penting tugas kita adalah menggaet kader-kader terbaik sebanyak-banyaknya untuk menjadikan AMK lebih besar dan membumi,” terang Ketum PN AMK, Rendhika. (Edi)