Jakarta – PT Bank Mandiri Persero Tbk, hingga akhir Agustus 2016, telah mengucurkan kredit usaha rakyat (KUR) sebesar Rp7,81 triliun atau sekitar 60,1 persen dari target penyaluran tahun ini sebesar Rp13 triliun.
Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri Rohan Hafas di Belitung, Jumat, merinci dari nilai kredit usaha rakyat tersebut, kredit sebesar Rp2,737 triliun diteruskan kepada pelaku usaha mikro, sebesar Rp5,074 triliun disalurkan kepada pelaku usaha ritel, dan Rp4,7 miliar diberikan kepada Tenaga Kerja Indonesia.
“Total alokasi KUR itu diberikan kepada 200.098 debitur,” kata Rohan.
Rohan mengatakan, dengan bunga yang sudah disubsidi pemerintah menjadi 9 persen, KUR menjadi salah satu alternatif pembiayaan utama bagi sektor mikro dan usaha kecil.
Berdasarkan sub sektor UKM penerima KUR Bank Mandiri, bidang usaha perdagangan menerima alokasi KUR sebesar Rp6,125 triliun atau 78 persen, kemudian bidang usaha jasa Rp1,372 triliun dan selebihnya ke industri pengolahan, perikanan, pertanian dan TKI.
“Sedangkan secara regional, penyaluran KUR terbesar dilakukan di Provinsi Jawa Timur, yakni sebesar Rp1,214 triliun,” ujar Rohan.
Rohan menuturkan, perseroan akan memberdayakan seluruh jaringan kantor penyalur KUR Bank Mandiri yang sebanyak 2.454 kantor, yang meliputi 994 cabang mikro dan 1.460 unit mikro di 34 provinsi, untuk mencapai target penyaluran KUR tahun ini.
Di samping perluasan jaringan, kata Rohan, upaya lainnya adalah kegiatan-kegiatan sosialisasi KUR yang diselenggarakan oleh pemerintah antara lain oleh Kementerian Koordinasi Perekonomian, Kementerian Koperasi dan UKM, Kementerian Keuangan dan BNP2TKI.
“Dengan mempertimbangkan luas jaringan penyaluran dan tren pertumbuhan penyaluran KUR ini, kami optimistia dapat mencapai target Rp13 triliun dalam empat bulan terakhir,” imbuhnya.
(hdr)