Berbagai Wahana Wisata di Kabupaten Sumenep

  • Whatsapp
Kaldu kokot

SUMENEP: beritalima.com| Ada banyak destinasi wisata yang bisa dinikmati masyarakat untuk merayakan libur natal dan tahun baru 2023. Salah satunya wisata indah yang tersembunyi adalah spot pemancingan ikan di Dusun Lobuk, Desa Lobuk Keamatan Bluto, Sumenep.

Dari Kabupaten Sumenep Desa Lobuk berjarak sekitar 18,5 km dengan jarak termpuh sekitar 29 menit. Sesampainya ditikungan jalan raya Sumenep-Surabaya, tinggal belok kiri 700 meter sudah sampai di Desa Lobuk.

Bacaan Lainnya

“ Ini kita bangun tahun ini sebagai sepot pamancingan ikan. Gladaknya dari darat menjulang kelaut dengan begitu indah, karena dilengkapi Gassibo diatas laut,” kata Kepala Desa Lobuk, Moh Shalehudin, senin (19/12/2022).

Menurutnynya, Kalau sore hari pemandangannya cukup indah sambil menikmati matahari senja terbenam. Dibagian selatan ada dua pulau yang bisa kita lihat. Yaitu Pulau Gili Raja dan Gili Genteng.

“Sambil menunggu malam tahun baru bisa dimanfaatnya untuk memancing, apalagi geladak kayu yang membentang panjang ini sekarang sudah indah dan dilakukan pengecatan,”imbuh Kades sosialis ini.

Menjelang detik-detik pergantian, warga bisa beralih kepinggir pantai, untuk menikmati menu makan dan kuliner has lobuk. Karena wisata itu kedepan akan dijadikan embrio wisata layak anak dan kuliner has lobuk.
Kaki sapi ternyata bisa diolah menjadi masakan yang sangat lezat. Kaki sapi yang bisa dikenal dengan sebutan kikil ternyata menjadi makanan yang sangat digemari, jika bisa mengolahnya.

Salah satunya di Madura. Ada masakan yang bisa disebut Kaldu Kokot, berbahan dasar kikil sapi. Kokot dalam bahasa Madura berarti kikil. Cara membuatnya pun cukup mudah. Kokot sapi pertama-tama dibersihkan dahulu. pengelola warung itu, ditulis Senin (27/2/2023).

Selain kikil, warung bu Sri juga menyajikan menu jeroan dan tulang sumsum. Warung yang didirikan pada 1962 ini, kini dikelola oleh cucu pendiri atau generasi ketiga.

Bahkan putri Sri pun sekarang sudah turun tangan atau generasi keempat yang membantu usaha ini. Biasanya orang datang untuk sarapan dan makan siang. Rumah makan sederhana ini memang sudah buka dari pukul 05.00 WIB.

Sementara itu, menurut Khoir, salah satu pemilik warung kaldu kokot di Sumenep, mengatakan, ada banyak bumbu yang diberikan, agar masakan kaldu kokot menjadi lebih enak.

Di antaranya adalah bawang merah, bawang putih, lada, garam, penyedap rasa, bawang goreng, dan daun bawang. Semua bahan itu dihaluskan kemudian digoreng. “Kuah yang sudah diracik dengan bumbu dan kokot itu sudah siap disajikan,” katanya.
Masakan itu makin nikmat jika disajikan bersama dengan kacang hijau yang sudah direbus. Tapi, tak usah khawatir bagi penderita kolestrol. Sebab, masakan itu ditaburi jeruk nipis. Seporsi kaldu kokot di warungnya dijual dengan harga Rp 30 ribu.

Ya, Kaldu Kokot menjadi salah satu Warisan Budaya Takkbenda (WBtb) 2021 yang dianugerahkan pemerintah pusat melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI kepada Bupati Sumenep, Achmad Fauzi.

Ada lima sertifikat WBtb yang diborong meliputi meliputi dua jenis yaitu kuliner dan kesenian pertunjukan yakni Cakee dan Kaldu Kokot. Sedangkan bidang kesenian dan pertunjukan adalah Musik Tong-Tong, Sintong, dan Topeng Dhalang.

“Saya mengharapkan, kebudayaan asli di Kabupaten Sumenep terus bertahan dan lestari tidak tergerus perubahan zaman apapun di tengah-tengah masyarakat,” kata Bupati Fauzi.

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com

Pos terkait