Berlari Mengejar Kereta

  • Whatsapp

beritalima.com – Pada zaman modern ini, populasi manusia semakin bertambah seiring berjalannya waktu. Mengikuti pertambahan populasi, tingkat penggunaan kendaraan pribadi juga ikut bekembang dengan pesat. Maka dari itu, tidak heran jika jalan raya, yang perkembangannya terbilang lamban, dipenuhi kendaraan pribadi yang akhirnya memperlambat arus lalu lintas.

Kemacetan ini lah yang dijadikan alasan oleh warga untuk menaiki transportasi umum seperti kereta aliran listrik (KRL). Namun, walaupun sudah menggunakan transportasi yang memiliki arus yang lancar, masih banyak pengguna jasa KRL yang terburu-buru dan mengejar kereta yang hendak berangkat.

Pemandangan pengguna jasa yang berlari bukan hal yang jarang terjadi. Hampir setiap satu pemberangkatan kereta, pasti ada calon penumpang yang lari mengejar kereta dengan alasan yang berbeda satu sama lain.
Namun, walaupun sudah mengerahkan tenaga untuk berlari, masih ada yang terpaksa merasa kecewa karena tertinggal kereta.

“Tadi ga kekejar keteranya,” ujar Rizna Choirunnisa, sambil mengecek jadwal keberangkatan kereta selanjutnya di Stasiun Cawang, Cawang, Jakarta Timur. Ia juga mengeluhkan keterlambatannya untuk menghadiri kelas pagi di kampusnya yang berada di Depok.

Tidak hanya terburu-buru ingin berangkat kuliah, ada juga yang ingin cepat sampai di rumah karena ingin bertemu dengan keluarga. Seperti Umi Saidah yang berusaha mengejar kereta dengan kaki kecilnya. Sambil terengah-engah di Stasiun Cawang, ia mengatakan, “Mau cepat-cepat sampai di rumah. Soalnya kalau nunggu kereta selanjutnya, pasti lama.” Ia pun mengatakan pernah menunggu kereta jurusan Tanah Abang selama 20 menit.

Ada pula yang rela menghabiskan tenaga agar dapat duduk tenang di dalam kereta. “Tadi saya lihat kursinya banyak yang kosong, jadi saya kejar. Eh, ternyata ga dapet juga,” jelas Reza Fahyurisandi sambil tertawa dengan nafas yang terengah-engah. Ia juga menjelaskan kalau kereta yang ia kejar adalah jurusan Jakarta Kota keberangkatan dari Depok. “Biasanya yang dari Stasiun Depok memang banyak tempat duduk kosong,” jelasnya saat sudah bisa mengatur nafas, di Stasiun Pondok Cina, Depok, Jawa Barat.

Sebagian besar orang yang mengejar kereta pasti memiliki alasan terburu-buru, baik ingin berangkat beraktifitas maupun pulang ke rumah. Namun, Miki Ramdani memiliki perbedaan dengan penumpang lainnya. Ia mengaku tidak memiliki alasan apapun untuk mengejar kereta. “Yang penting saya lari aja, biar dapat kereta. Padahal kereta yang barusan bukan ke stasiun tujuan saya,” jelasnya sambil terbahak-bahak.

Romeldo Christian

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *