Bicara Moderasi Beragama, Lia Hadir diantara Kanwil Kemenag Jatim dan Menag BEM Unmuh

  • Whatsapp

SURABAYA, beritalima.com | Sosialisasi Moderasi Beragama sebagai bentuk penguatan kecintaan pada NKRI, menjadi salah satu kado Lukman Hakim Saifuddin, Menteri agama di era Kabinet Indonesia Bersatu jilid II dan Kabinet Kerja. Menag yang sekarang digantikan oleh Fahrul Razi, melalui Kementerian Agama, menyusun buku berjudul Memahami Moderasi Beragama.

Dua Narasumber dihadirkan dalam Bedah Buku tersebut yanh diselenggarakan oleh BEM Universitas Muhammadiyah Surabaya, yaitu Moh. Ersyad, Kepala Subbagian Hukum & KUB kanwil Kemenag Jatim, dan Lia Istifhama, aktivis Perempuan dan juga ketua III STAI Taruna Surabaya.

Yang menarik, bahwa penggagas diskusi tersebut adalah menteri agama (kalangan) BEM Unmuh Surabaya, yaitu Zubaidi.

Hadir diantara dua “Kementerian Agama”, Lia Istifhama menarik benang merah antara Moderasi Beragama dengan situasi sosial masyarakat Ibnu Khaldun.

“Ada tiga siklus masyarakat, siklus pertama adalah siklus terbaik dimana masyarakat tunduk pada pemerintah selaku ‘ulil ‘amri dan masyarakat mempunyai kepedulian tinggi pada kepentingan umum (bangsa). siklus kedua dimana masyarakat mulai terlena dengan kepentingan masing-masing, dan siklus ketiga adalah situasi dimana masyarakat tidak lagi peduli pada kepentingan bangsa”, tutur Lia di samping ia membahas tentang karakter Islam yang tawazun, yaitu berimbang.

Sedangkan Ersyad menjelaskan pada titik pentingnya toleransi aktif dimiliki masyarakat, terlebih Jawa Timur 2019 ini menduduki peringkat ke 18 Indeks Kerukunan Umat Beragama secara nasional.

Di akhir diskusi, BEM Unmuh Surabaya menyatakan kesiapan mereka sebagai duta Moderasi Beragama bagi kalangan mahasiswa ataupun siswa SMA.

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *