SOLO, beritalima.com| Bakal calon walikota Solo, Gibran menggelar blusukan dan Serap Aspirasi di Mangkubumen. Saat melakaukan blusukan Gibran mendapat pertanyaan personal langsung dari warga masyarakat Mangkubumen.
“Apa Bisa Seperti Bapak, Kan Belum Punya Pengalaman Politik?” ujar salah satu warga Mangkubumen, Solo Minggu (23/2/2020) sore.
Sementara itu, saat melakukan blusukan Gibran menyapa dan menyalami warga yang ia temui, dirinya berbincang ringan terkait kondisi sanitasi dan perkara lingkungan lainnya saat menyusuri gang-gang di perkampungan tersebut.
“Sukses ya mas, sehat-sehat terus, semoga berhasil,” bisik warga pada pemilik Ternakopi itu, ia pun langsung mengamini.
“Keluhannya silakan disampaikan, kalau bisa saya selesaikan sekarang, ya saya selesaikan sekarang, kalau belum ya nanti saya catat dulu, saya jadikan PR,” ungkap Gibran saat sambutan di sarasehan.
“Ibu-ibu ada pengajian iqro’ setiap Kamis mas, kalau diperbolehkan minta bantuan Al-Qur’an yang ada terjemahan ya mas soalnya ibu-ibu pada bacanya banyak yang belum bisa lancar,” ujar Ny. Rahmat.
Gibran lanjut menanyakan berapa jumlah Al-Qur’an yang dibutuhkan.
Wakino selaku Ketua RW menyampaikan daerahnya membutuhkan IPAL (Instalasi Pembuangan Air Limbah) dan perbaikan jalan.
“Sudah mengajukan ke Program Kotaku tapi gak dapat mas, akhirnya kita cari dari CSR di Semarang dapat dana Rp 60 juta tapi ya pembangunannya belum sempurna,” ujar Wakino.
“Pembangunan jalan terutama itu dekat rusun rusak, belum pernah dapat kucuran dana dari pemerintah,” lanjut Wakino.
Warga lain, Suyono menanyakan pertanyaan personal kepada Gibran, “Apakah Mas Gibran bisa seperti Bapak (Jokowi)? Mas Gibran juga belum punya pengalaman politik selama ini, apa bisa nanti membawa Solo ke depannya nanti seperti apa?” Tanyanya.
Mendengar hal itu, Gibran menceritakan pengalaman berorganisasi dan keberhasilannya membangun management bisnis.
“Ya pak, saya memang belum pernah politik tapi saya punya pengalaman organisasi, saya Alhamdulillah sudah bisa membangun berbagai bisnis. Mungkin Bapak Ibu tahunya saya bisnis Markobar saja, sebenernya bisnis saya lebih banyak di Jakarta,” jelas suami Selvi Ananda itu.
Soal dibandingkan apakah dirinya bisa seperti sang ayah, Gibran memiliki jawaban tersendiri.
“Anak muda bisa belajar lebih cepat, di usia saya 30, bisa dikatakan cukup mapan dalam bisnis, sudah ada ribuan karyawan, kalau Bapak (Jokowi) itu mapannya di usia 40,” lanjutnya.
Soal keberhasilan dirinya nanti apa bisa menjadi pemimpin, Gibran mengembalikan penilaian kepada seluruh warga.
“Apa saya berhasil? Itu yang bisa menilai ya Bapak-Ibu semuanya di sini. Cita-cita saya tetap sama, pengen bermanfaat bagi orang banyak, kalau jadi pengusaha hanya ribuan karyawan yang hanya bisa saya bantu dan orang-orang yang menerima CSR perusahaan saya, kalau saya terjun politik, saya bisa bantu 500 ribu orang,” ungkapnya.
“Makanya saya tiap hari muter untuk belanja masalah, ya saya cari pengalamannya dari situ, dari masukan, dari keluhan,” tandas pemilik Tugas Negara Bos itu.
Gibran mengaku tidak semua keluhan warga dapat ia selesaikan sekarang.
“Kayak IPAL tadi, masalah jalan rusak, gak bisa saya tiba-tiba dandani, bukan kapasitas saya, karena saya sekarang masih warga biasa. Kalau permasalahannya air bersih, saya bisa kasih solusi sementara, di beberapa tempat sudah dibikinkan sumur dalam sebagai solusi pendek. Saya yakin saya bisa belajar cepat,” tutupnya. *(Lilmar)*