SURABAYA, beritalima.com – BPJS Ketenagakerjaan Cabang Surabaya Karimunjawa mengakhiri program ‘Grebeg Pasar’ di Pasar Blauran Surabaya, Jumat (14/10/2016). Dari kegiatan ini puluhan pekerja informal berhasil dijaring menjadi peserta sektor bukan penerima upah (BPU).
“Di Pasar Blauran ini merupakan kegiatan ‘Grebek Pasar’ yang ketiga atau terakhir, setelah sebelumnya kami lakukan di Pasar Pucang dan Pasar Tembahrejo,” kata Kepala BPJS Ketenagakerjaan Cabang Surabaya Karimunjawa, Heru Prayitno, di sela acara di Blauran, Jumat (14/10/2016).
Dikemukakan, kegiatan ‘Grebeg Pasar’ ini target utamanya mengedukasi para pekerja informal (pedagang, juru parkir dan pekerja mandiri lainnya) supaya paham dan sadar akan pentingnya perlindungan sosial bagi mereka.
Selain itu, target selanjutnya menambah kepesertaan terutama sektor BPU. “Target kami semua pekerja informal di pasar ini terlindungi jaminan sosial. Ini penting buat kelanjutan hidup mereka dan keluarganya, bilamana mereka mengalami musibah kecelakaan kerja, meninggal, dan sudah tidak mampu bekerja,” terangnya.
Disebutkan, kendati saat sosialisasi di Pasar Blauran ini yang daftar langsung hanya puluhan, tapi dia yakin yang lain akan daftar menyusul di Kantor BPJS Ketenagakerjaan Cabang Surabaya Karimunjawa atau di stand BRI yang ada di setiap pasar.
Karena itu, dari kegiatan di Pasar Blauran ini dia yakin jumlah peserta BPU akan bertambah minimal 250 pekerja, menyusul kepesertaan dari Pasar Pucang sebanyak 350 pekerja, dan dari Pasar Tambahrejo sekitar 300 pekerja.
Sebelum dapat tambahan peserta tersebut, sampai September 2016 jumlah peserta BPJS Ketenagakerjaan Cabang Surabaya Karimunjawa sektor BPU telah tercatat sebanyak 42.000. Pertumbuhan angka kepesertaan BPU ini memang cukup signifikan, karena juga banyak didapat dari peralihan peserta formal.
“Banyak peserta formal yang kemudian melanjutkan jadi peserta BPU begitu mereka sudah tidak lagi bekerja di perusahaan,” sela Heru.
Namun demikian, kendati pertumbuhan peserta BPU cukup signifikan, potensi kepesertaan BPU di Surabaya masih sangat besar. Artinya, lanjut Heru, masih banyak pekerja informal yang belum terlindungi jaminan sosial BPJS Ketenagakerjaan.
Dia jelaskan, di Surabaya jumlah pekerja informal berdasarkan data sebanyak 811.000, dan yang terlindungi BPJS Ketenagakerjaan baru sekitar 63.000 pekerja.
Terkait semua itu, yakni masih banyaknya pekerja informal yang belum terdaftar sebagai peserta dan berakhirnya ‘Grebeg Pasar’, BPJS Ketenagakerjaan Cabang Surabaya Karimunjawa telah menyiapkan cara baru untuk bisa melindungi semua pekerja.
Cara baru yang dimaksud, merekrut kader penggerak yang dipilih melalui kelompok sosial di bawah setiap kelurahan, yang tugasnya untuk mencari kepesertaan, setelah terlebih dulu diberi pelatihan.
Untuk program ini BPJS Ketenagakerjaan Cabang Surabaya Karimunjawa telah menunjuk Kecamatan Gubeng sebagai pilot projek. “Kami telah memegang data 40 kader untuk kami beri pelatihan selama dua hari sebelum diterjunkan mencari kepesertaan,” kata Heru.
Ditambahkan, program ini sifatnya masih uji coba. Jika berhasil akan dikembangkan di kecamatan lain, dan bila gagal akan dievaluasi. (Ganefo)
Teks Foto: Kepala BPJS Ketenagakerjaan Cabang Surabaya Karimunjawa, Heru Prayitno (kanan), mengedukasi para pekerja pasar di Pasar Blauran Surabaya, Jumat (14/10/2016).