TASIKMALAYA, beritalima.com | Ancaman budaya asing saat ini menjadikan kekhawatiran para orang tua karena mampu membuat degradasi moral dan mental yang masuk dari dunia digital khususnya bagi anak-anak, yang akhirnya membuat para ibu kewalahan atas dampak negatifnya.
Hal tersebut disampaikan oleh Balqis Ifa Medinna Ketua Yayasan Aksi Muda Konseling (AMK) kepada para ibu yang mengikuti seminar Parenting di Desa Cipakat, Kec. Singaparna yang dihadiri para kader PKK.
Menurutnya dengan menciptakan komunikasi yang nyaman antara orang tua dan anak yang nantinya mampu memberikan dampak positif karena anak merasa diperhatikan dan mendapat kasih sayang yang cukup dari orang tuanya.
Pada kesempatan itu Balqis menyebutkan, pengaruh dari digitalisasi sangat drastis sekali apalagi di masa pandemi lalu dimana orang tua mau tidak mau terpaksa memfalitasi anak dengan handphone untuk pendidikan online.
“Hal itu yang membuat anak terlena dan tidak terfilter dari pembatasan informasi yang tidak baik dampak dari digitalisali,” tegasnya.
Sambung Balqis,harapan dari kegiatan konseling ini namtinya mampu memulihkan kembali nilai moral dan mental anak bangsa yang terdampak dari digital dan pergaulan bebas kembali ke fitrahnya sebagai generaai Indonesia yang memiliki budi pekerti dan tata krama sesuai adab ketimuran Indonesia.
”Oleh sebab itu Yayasan Aksi Muda Konseling dibantu dan didukung oleh elemen perangkat daerah setempat seperti Camat, Lurah serta ibu-ibu PKK fokus dalam gerak sosial dari perempuan oleh perempuan untuk perempuan guna memperbaiki psikologi moral dan mentak generasi emas Indonesia,” terangnya.
“Semoga program ini bersinergi dengan berbagai elemen agar dapat bersama memperbaiki kondisi psikologi para ibu khususnya sehingga nantinya mampu mendidik anak dan menciptakan SDM dengan moral mental adab yang baik,” tandasnya. (GusPram)
