Dua Hal Permasalahan Petani yang Perlu Dibenahi

  • Whatsapp

JEMBER, beritalima.com | Ada dua hal permasalahan atau persoalan yang sering dialami oleh para petani, khususnya di Jember.

Menurut Dekan Fakultas Pertanian Universitas Jember, Prof. Soetriono disela-sela kegiatan Ekspose Hasil Penelitian dan Pengabdian di salah satu hotel di Jember, dua hal ini harus dibenahi.

Bacaan Lainnya

Pertama pasar, pasar input dan output. Pasar input tentang penyediaan sarana dan prasarana produksi.

“Misal pupuk, kita sering pupuk menjadi kendala. Kalaupun ada harganya mahal dan sering tidak ada,” sebutnya, Sabtu (20/11/2021).

Padahal, Soetrioni menyampaikan, regulasi pemerintah itu ada RDKK (Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok). Berapa besar rencana pupuk yang dibutuhkan di Jember.

“Tetapi, itupun berhadapan dengan posisi tawar petani yang tidak bagus. Untuk yang memproduksi pupuk hanya sebagian saja, sedangkan yang membutuhkan banyak sekali. Jadi pasarnya tidak berimbang,” tegasnya.

Disisi lain, petani memproduksi banyak, setelah itu harganya tidak bagus. Termasuk pembelinya juga sedikit.

“Itu harus dikuatkan, supaya petani punya daya tawar. Gapoktan atau koperasi harus dikuatkan. Selama itu tidak kuat, harga produksi masih dipermainkan. Jadi itu permasalahan yang terjadi di Jember,” jelasnya.

Terkait teknologi, Soetriono menyatakan, petani di Jember sudah bagus, namun permasalahan harus difasilitasi oleh penentu kebijakan, yakni pemerintah daerah.

Sedangkan untuk permasalahan cuaca, yang terkadang mengancam tanaman petani, Dekan Fakultas Pertanian menyampaikan, petani harus bisa memprediksi.

“Saya rasa petani sudah bisa. Terkecuali kejadian diluar dugaan kita,” pungkasnya. (Sug)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait