SUMENEP,beritalima.com|Merebaknya penyebaran Virus Corona atau Covid-19 yang terjadi Indonesia akhir-akhir ini mendapat perhatian serius dari pemerintah, baik pusat maupun daerah.
Termasuk pemerintah Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur saat gencar melakukan pencegahan penularan virus mematikan itu.
Oleh sebab itu, pemerintah Kabupaten Sumenep melalui rumah sakit yang dimiliki, yakni Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. H. Moh. Anwar Sumenep telah menyiapkan langkah-langkah antisipasi penanganan pasien Covid-19.
Pada Konferensi pers pada Selasa (17/ 03/ 2020) yang dihelat rumah sakit plat merah milik Sumenep ini membahas tentang pencegahan penyebaran Virus Corona atau Covid-19 dihadiri Bupati Sumenep, DR. KH. A. Busyro Karim, MSi. Sekdakab Sumenep, Ir. Edy Rasiadi, MSi. Kapolres Sumenep, AKBP Deddy Supriadi, SIK, MIK. Dandim 0827 Sumenep, Letkol Inf. Ato Sudiatna, Kejari Sumenep, Kepala dinas Kesehatan kabupaten Sumenep, Agus Mulyono, MSc. Ketua Tim Kewaspadaan Virus Corona, RSUD dr. H. Mohammad Anwar Sumenep, dr. Andri Dwi Wahyudi.
Bupati Sumenep, DR. KH. A Busyro Karim, MSi. meminta masyarakat agar tidak perlu khawatir secara berlebihan, Sebab, pihaknya telah melakukan koordinasi dengan berbagai pihak sebagai langkah antisipasi penyebaran Covid-19 di Kabupaten ujung timur pulau Madura ini.
“Masyarakat tidak boleh takut berlebihan. Kita sudah intens melakukan komunikasi dengan berbagai pihak,” ujarnya saat Konferensi Pers di ruang pertemuan RSUD dr. H. Moh. Anwar Sumenep.
Sementara, Ketua Tim Kewaspadaan Covid-19 RSUDMA Sumenep, Andre Dwi Wahyudi mengatakan, pihaknya memastikan dari beberapa pasien yang diperiksa, semuanya negatif corona.
“Satu pasien dalam pemantauan karena kekurangan cairan, statusnya ia dari luar negeri, hanya dilakukan rawat jalan. Kedua, juga dari luar negeri yang memang punya riwayat penyakit,” kata dr Andre, Selasa (17/3/2020).
“Kemudian yang ketiga, status pasien biasa, yang dirujuk ke Surabaya karena gejala penyakit radang paru-paru, tapi bukan Covid-19,” imbuhnya.
Lanjut Andre, yang perlu disamakan persepsinya adalah virus corona yang kita waspadai hari ini adalah Covid-19, bukan corona secara umum.
Menurut Andre, terdapat lima kategori dalam kewaspadaan Covid-19. Pertama, orang sehat beresiko, sehingga diperlukan pemeriksaan. Kedua, orang dalam pemantauan (ODP), yakni orang yang sedang batuk, pilek, dan demam. Penderita ini masih bisa rawat jalan.
Kategori ketiga, pasien dalam pengawasan (PDP), pasien yang dilengkapi hasil rontgen dan harus dirujuk ke rumah sakit yang ditunjuk pemerintah khusus Covid-19.
“Keempat, sakit tapi bukan Covid-19. Seperti pasien kita yang dirujuk ke Surabaya tadi malam. Terakhir terkonfirmasi, pasien yang masuk katagori terakhir inilah yang kemudian disebut positif Covid-19,” paparnya.
(An)