SIDOARJO, beritalima.com – Tidak berlebihan bila Grabagan dapat julukan desa percontohan, dan kadesnya dinilai suri tauladan. Desa di Kecamatan Tulangan, Kabupaten Sidoarjo, itu memang patut dicanangkan sebagai Percontohan Desa Peduli Jaminan Sosial Ketenagakerjaan”.
Pencanangan Desa Percontohan itu dilakukan Senin (28/11/2016) pagi. Acara ini digelar BPJS Ketenagakerjaan Cabang Sidoarjo di Balai Desa Grabagan. Semua unsur Muspika Tulangan hadir di acara ini. Sedangkan dari BPJS Ketenagakerjaan hadir Kepala Kantor Cabang Sidoarjo Ikeda Hendra Kusuma dan wakil dari Kakanwil Jatim.
Acaranya berjalan sangat meriah. Dibuka dengan tari pelajar Desa Grabagan, dilanjut dengan tarian Ibu-ibu PKK Desa Grabagan. Setelah sambutan, dilakukan penyerahan kartu peserta BPJS Ketenagakerjaan secara simbolis, penyerahan santunan kematian, dan pencanangan Percontohan Desa Peduli Jaminan Sosial Ketenagakerjaan.
Selain itu, acara ini juga disertai dengan cek kesehatan (tensi dan gula darah) secara gratis, serta pembagian paket sembako untuk warga yang sudah lanjut usia. Untuk aksi sosial ini dananya murni dari karyawan dan karyawati BPJS Ketenagakerjaan Sidoarjo dalam rangka menyambut HUT BPJS Ketenagakerjaan ke 39.
Kepala Kantor BPJS Ketenagakerjaan Cabang Sidoarjo, Ikeda Hendra Kusuma, mengatakan, Desa Grabagan terpilih sebagai Percontohan Desa Peduli Jaminan Sosial Ketenagakerjaan karena kepedulian Kepala Desa dan kesadaran perangkat desa serta warga desa ini sangat tinggi.
Dituturkan, diawali dari Kepala Desa Grabagan, Purnomo, yang dengan kemauannya sendiri telah memberikan edukasi pada perangkat desa dan warga tentang pentingnya perlindungan jaminan sosial bagi mereka.
Dan itu disambut baik oleh perangkat desa maupun warga bekerja secara informal, sehingga semuanya daftar jadi peserta BPJS Ketenagakerjaan. Disebutkan, dari kepala dan perangkat sampai warga pekerja di desa ini yang sudah sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaa Cabang Sidoarjo tercatat lebih dari 800 orang. Mereka umumnya pekerja sektor informal, diantaranya petani, pedagang, dan supir.
Kepala Desa Grabagan, Purnomo, menuturkan, pada awalnya ia hanya berharap perangkat desanya terlindungi jaminan sosial ketenagakerjaan, karena sebagai perangkat desa mereka juga bekerja dan berhak mendapatkan perlindungan sosial itu, supaya mereka tenang dan semangat dalam bekerja.
Setelah semua perangkat desanya terlindungi jaminan sosial, Purnomo ganti menginginkan seluruh warganya yang bekerja juga mendapatkan hak yang sama. Dasarnya, dia tak ingin warganya jatuh miskin atau kesulitan hidup bila mengalami musibah kecelakaan kerja atau meninggal dunia.
Menurutnya, program-program BPJS Ketenagakerjaan sangat positif. Pekerja yang mengalami kecelakaan kerja misalnya, tidak hanya ditanggung seluruh bea pengobatannya sampai sembuh, tapi juga diberi pendampingan sampai kembali kerja, dan pendapatanya diganti selama belum bisa bekerja.
Kemudian bila pekerja meninggal dunia, ahli warisnya pun dapat santunan Rp24 juta untuk bekal melanjutkan hidup. Dan lagi, lanjut Purnomo, untuk mendapatkan perlindungan jaminan sosial tersebut iuranya sangat ringan, cuma Rp16.800,-/bulan.
“Atas dasar semua itu saya memberi pemahaman perangkat desa, kemudian warga pekerja, dan alhamdulillah semuanya mau jadi peserta BPJS Ketenagakerjaan,” ujar Purnomo. (Ganefo)
Teks Foto: Perangkat Desa Grabagan bersama Muspika Tulangan dan Kepala serta Staf BPJS Ketenagakerjaan Sidoarjo dalam acara pencanangan Percontohan Desa Peduli Jaminan Sosial Ketenagakerjaan, Senin (28/11/2016)