Honor dan Transparan Kurang, Anggota Panitia Pilkades Mangaran Lapor Polisi

  • Whatsapp
Penghitungan suara disalah satu desa di Jember (Sugik/ beritalima.com)
Penghitungan suara disalah satu desa di Jember (Sugik/ beritalima.com)

JEMBER, beritalima.com | Honor anggota Panitia Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) Mangaran, Kecamatan Ajung, pembayaran berkurang dan dan anggaran dinilai kurang transparan, anggota panitia melapor ke Polisi.

Rosi salah satu anggota Panitia Pilkades Mangaran telah mengetahui sebelumnya, jika anggaran tersebut dihabiskan, atau dipegang oleh Ketua Panitia.

Bacaan Lainnya

“Seharusnya kan bendahara. Jadi panitia hanya dijadikan formalitas. Semua pekerjaan (anggaran besar) ketua panitia, sedangkan yang (anggaran) kecil anggota panitia,” katanya, Kamis (2/12/2021).

Sedangkan setiap belanja, dia berangkat sendiri dan tidak pernah membawa saksi. Setiap anggota bertanya, selalu bulet jawabannya.

“Seperti biaya pembukaan, verifikasi biayanya Rp.1 juta, biaya rapat Rp.5 juta, pembelian ini Rp.8 juta dan lainnya, bahkan tanggalnya tidak ada. Semua tidak rinci, jadi langsung jumlah,” jengkelnya.

Untuk Honor panitia Pilkades hanya dibayar 4 bulan saja, dari yang seharusnya 5 bulan. “Kalau 4 bulan sudah, tapi satu bulan belum. Saat ditanya, uangnya sudah habis dan malah minus Rp.40 juta,” jelasnya.

Rosi menyampaikan, anggaran Pilkades Mangaran sebesar Rp.216 juta. Padahal, biaya sound system, kendaraan, pengeras suara di TPS, panggung, dan lainnya belum terbayar.

“Terop yang dianggarkan Rp.1 juta, cuma dibayar Rp.500 ribu. Pengadaan surat suara satu paket dianggarkan Rp.30 ribu, ternyata hanya Rp.1.200,” ungkapnya.

Rozi bersama panitia yang lain merasa janggal, karena yang memegang anggaran ketua panitia dan bukan bendahara.

“Begitu awal cair, dari bendahara langsung diserahkan ke ketua panitia. Sempat saya tanyakan ke ketua panitia, tapi tidak ada jawaban. Terus kemana larinya uang itu,” tuturnya.

Sempat permasalahan ini dimediasi oleh Camat, tetapi belum ada jalan keluar. Maka dari itu, teman-teman anggota panitia sepakat melapor ke Polres Jember.

Humas Panitia Pilkades H. Sulaiman membenarkan kejanggalan ini. Panitia tidak pernah dilibatkan dalam hal pembelanjaan.

“Termasuk honor panitia tidak terbayar, saya tanyakan ke ketua panitia, uangnya tidak ada. Saya sempat menyarankan sepeda motornya gadaikan, sampai sekarang cuma janji,” kesalnya.

Sementara, salah satu Perangkat Desa Mangaran menyampaikan, Rofi mengatakan,  bahwa uang tersebut dipegang oleh ketua panitia Pilkades.

Pria yang juga menjadi bendahara panitia Pilkades mengaku, awalnya anggaran dipegang olehnya, namun tak berselang lama diambil ketua panitia.

“Ada bukti dan ada saksi. Habis itu tidak pegang sama sekali, malah saya dibagian tugas pendataan atau data pemilih,” tegasnya.

Sementara, saat dihubungi melalui teleponnya, hingga Jumat (3/12/2021) Ketua Panitia Pilkades Mangaran, Faruk tidak mengangkat telepon wartawan. Bahkan saat dikirim pesan melalui WhatsApp belum respon. (Sug)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait