Janda Dan Gadis Harus Disuntik KB

  • Whatsapp

SUKABUMI, beritalima.com | Itulah pengakuan Nurul Azizah, Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Cianjur. Karena tidak berdaya menolak suntik KB saat akan diterbangkan ke Saudi Arabia, janda satu anak itu harus kehilangan rahimnya. Demi mendapatkan keadilan, dia sempat melaporkan kasus tersebut ke Bareskrim Polri hingga berakhir damai.

Penggunaan alat Kontrasepsi hormonal progestin ternyata masih menjadi persyaratan yang harus dipenuhi Calon PMI hal tersebut berlaku bagi perempuan bersuami, janda, maupun gadis.

Evi Binti Himi, CPMI asal Sagaranten, Kabupaten Sukabumi saat medical check up tiga bulan lalu juga disuntik KB. Ironisnya selain gagal terbang, janda berusia 20 tahun itu kini harus menderita. Haid jadi tidak teratur bahkan hampir setiap minggu berobat.

Tanpa diduga, saat awak media beritalima bermaksud pulang pasca berkunjung dan mewawancarainya, tiba-tiba Evi muntah – muntah, tubuhnya menggigil dengan muka pucat, keluarga sudah pasti panik dan segera membawanya ke RSUD Sagaranten, Sabtu (14/11/2020). Kini Evi hanya bisa pasrah, niat mengais Dirham malah membawa petaka. (Pathuroni Alprian)

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com

Pos terkait