Kerap Timbulkan Banjir Lumpur, LaNtalla Desak Proyek KIT Batang Dievaluasi

  • Whatsapp

JAKARTA, Beritalima.com– Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti meminta agar proyek Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang, Provinsi Jawa Tengah dievaluasi karena proyek yang dibangun di atas alih fungsi lahan perkebunan karet itu kerap menyebabkan banjir lumpur.

Berdasarkan informasi yang diterima LaNyalla, sedikitnya sudah 15 kali terjadi banjir lumpur sejak proyek dibangun. Daerah paling merasakan imbasnya adalah Desa Kedawuh, Banyu Putih, Batang.

“Saya meminta proyek ini dievaluasi, utamanya penyebab terjadinya banjir lumpur. Segera carikan jalan keluar agar masyarakat dan lingkungan sekitar tak dirugikan dengan proyek KIT Batang ini,” tutur LaNyalla dalam keterangan pers yang diterima awak media, Sabtu (15/5).

Salah satu solusi bisa dilakukan, kata senator dari Dapil Provinsi Jawa Timur ini, mengembalikan fungsi penyerap air di sekitar kawasan. “Harus dilakukan analisa mendalam tentang penyebab terjadinya banjir lumpur. Saya menduga daerah resapan air yang hilang, penyebab terjadinya banjir lumpur,” tutur LaNyalla.

Jika dugaan dia benar, LaNyalla mendesak agar penanggungjawab proyek KIT Batang segera membuat daerah resapan air di sekitar lokasi. “Dapat juga dengan membuat hutan pengganti atau gunakan teknologi penyerapan air agar banjir tak terjadi lagi.”

LaNyalla meminta agar pelaksana proyek KIT Batang transparan tentang apa yang sesungguhnya terjadi. Sebab, dari informasi dari warga sekitar, jika banjir datang pengelola kawasan segera membersihkan jalanan yang berlumpur.

Dengan begitu, tanggung jawab mereka dianggap selesai. “Tindakan itu baik sebagai bentuk tanggung jawab, tetapi tidak cukup. Sumber utama masalah penyebabnya yang harus diurai oleh mereka. Itu yang saya minta,” tegas LaNyalla.

Untuk itu, ia berharap agar semua pihak duduk bersama memecahkan persoalan ini secara transparan dan solutif. “Apa yang jadi masalah dari proyek KIT Batang hingga kerap menyebabkan banjir harus disampaikan terbuka agar tidak berdampak buruk terhadap lingkungan sekitar, terutama bagi pemukiman warga sekitar,” demikian AA LaNyalla Mahmud Mattalitti. (akhir)

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com

Pos terkait