Kesenjangan Melebar, LaNyalla: Saatnya Konglomerat Bantu Rakyat

  • Whatsapp

JAKARTA, Beritalima.com– Kesenjangan sosial dan ekonomi dampak dari pandemi virus Corona (Covid-19) di masyarakat semakin melebar. Dalam kondisi demikian, Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti mengajak orang-orang kaya untuk memperlihatkan kepeduliannya kepada warga miskin.

 

Menurut dia, kepedulian itu sangat membantu masyarakat yang mengalami kesulitan ekonomi, khususnya saat Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat diterapkan.

“Pemberlakuan PPKM Darurat menuai kontradiksi di tengah-tengah masyarakat. Situasi yang membuat semakin lebarnya kesenjangan sosial antara si kaya dan si miskin,” tutur LaNyalla dalam keterangan pers yang diterima awak media, Rabu (14/7).

 

Senator asal Jawa Timur ini menambahkan, saat ini masyarakat miskin menjerit akibat kekurangan makan. Sedangkan bantuan Bantuan Sosial Tunai (BST) PPKM Darurat yang mereka harapkan, hingga kini belum cair.

“Hal kontroversi yang terjadi saat pandemi, meningkatnya jumlah kekayaan orang kaya di Indonesia seperti pebisnis investasi,” kata dia.

Pernyataan LaNyalla itu merujuk data yang dikeluarkan Forbes, Credit Suisse dan Financial Times. Disebutkan bahwa jumlah orang kaya di berbagai negara, termasuk Indonesia, mengalami peningkatan.

 

“Credit Suisse dan Financial Times menyebut jika jumlah orang Indonesia yang punya kekayaan lebih dari 1 juta US Dollar, atau jika dikonversikan menjadi Rp 14,49 miliar, sekitar 172.000 orang, bertambah 62,3 persen dibandingkan tahun sebelumnya (year on year/yoy),” kata dia.

 

Jumlah orang Indonesia dengan kekayaan lebih dari 100 juta dollar AS di 2020, mencapai 417 orang atau naik 22,29 persen dari sebelumnya.

Jumlah kekayaan itu melonjak signifikan selama pandemi Covid-19 hingga mencapai lebih dari 50 persen, seperti bos Djarum Budi Hartono dan Michael Hartono, Prajogo Pangestu, Sri Prakash Lohia, Chairul Tanjung, dan lainnya.

 

“Kondisi ini berbanding terbalik dengan jeritan orang miskin yang kesulitan mencari makan pada masa pandemi, tak terkecuali masa PPKM darurat ini. Itu bisa dilihat dari data BPS yang September 2020 penduduk miskin mencapai 27,55 juta orang, atau meningkat 1,12 juta.”

Ia menilai, tugas pemerintah sangat berat. Sebab, kesenjangan sosial yang sangat dalam dan ini dikhawatirkan membuat letusan.

“Dampaknya, dapat berakibat pada tidak stabilnya pemerintahan. Ini harus dipikirkan dan diantisipasi secara cepat untuk menjaga stabilitas keamanan negara,” kata dia.

 

Untuk itu, LaNyalla meminta pemerintah mengajak orang kaya memberikan sumbangsih secara material untuk menyelesaikan permasalahan ekonomi.

“Dan yang paling penting adalah untuk menekan potensi munculnya permasalahan lain yang dapat melebar ke masalah sosial lainnya,” jelas

LaNyalla. (akhir)

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com

Pos terkait