JEMBER, beritalima.com | Kondisi Perusahaan Daerah Perkebunan (PDP) Kahyangan cukup berat, Bupati Jember H. Hendy Siswanto melaksanakan audiens dengan buruh.
Sebelumnya, informasi didapat ribuan buruh akan melakukan demonstrasi di beberapa titik di Jember, namun setelah diberikan ruang oleh Bupati Hendy, akhirnya dilakukan audiens di Pendopo Wahyawibawagraha, Rabu (12/1/2022).
Audiens yang juga dihadiri oleh Forkopimda Jember, Bupati Hendy mengaku prihatin, meskipun adanya direksi baru, permasalahan belum selesai.
“Saya baru tahu, makanya saya undang ke sini, ayo dibicarakan bersama. Kondisi PDP itu sudah cukup berat, harus kita dorong bersama-sama,” ungkap Bupati Jember.
Dalam audiens bersama perwakilan buruh, rata-rata disinggung terkait penyertaan modal APBD yang harus dilakukan oleh Bupati Jember, mengingat gaji buruh yang minim dan biaya operasional perusahaan.
Buruh menyebut, gaji yang diterima buruh beberapa tahun belakangan ini tidak sesuai, hanya 70 persen dari pagi. Dari ja jajaran direksi hingga buruh hanya Rp.1,3 juta saja.
Ironisnya lagi, sampai saat ini perusahaan milik Pemkab Jember tersebut masih menggunakan UMK tahun 2018.
“Kembali lagi itu wewenang Bupati. Kalau tidak bisa memberikan penyertaan modal, paling tidak direksi memiliki terobosan-terobosan yang bisa diharapkan,” jelas Ketua Forum Komunikasi Pekerja Antar Kebun (FK-PAK) Dwi Agus Budiyanto.
Soal permintaan penyertaan modal, Bupati Hendy menyatakan masih akan membahas dan meminta jaminan kepada direksi, karena modal tersebut adalah uang rakyat.
“Saya bukan hanya memikirkan gaji naik, tapi saya juga harus bertanggung jawab kepada rakyat Jember. Kalau pemkab katakan memberikan 10 Miliar, mau kembali berapa kepada kami dan kapan kembalinya,” ucap Bupati.
“Diberi 10 Milyar kembali 20 Milyar itu keren. Apapun, Bupati harus bertanggungjawab meski ini sisi sosial. Jadi perlu satu kajian, kira-kira perlu kapan dan untuk apa. Tentunya kalau sudah aja kajian jelas, aka kami ajukan,” jelas Hendy.
Bupati menyebut gaji yang diterima buruh di bawah UMK sangat kecil sekali, namun di sisi lain PDP Kahyangan perlu melakukan peremajaan kebun juga penting, dengan keterbatasan anggaran.
Menindaklanjuti permintaan buruh, Bupati Hendy siap bersinergi dengan pihak-pihak terkait, mengembangkan PDP Kahyangan yang beberapa tahun belakangan ini tidak mengahasilkan PAD (Pendapatan Asli Daerah) kepada Pemkab Jember, bahkan minus dalam sisi keuangan.
“Pemkab siap untuk berkolaborasi dengan catatan mendapatkan persetujuan dari anggota dewan. Harapannya dengan niatan yang sama, PDP tidak boleh saja hanya menerima penyertaan modal tapi juga bisa mengembalikan (untung),” pintanya.
“Jadi peremajaan (kebun) itu dilakukan betul, dan karyawan bisa menjaga kebunnya, agar menghasilkan. Karena PDP Kahyangan itu asetnya luar biasa, harusnya PDP Kahyangan dapat menguntungkan disitu,” pungkasnya. (Sug)