KSEI Kembangkan Fasilitas Perlindungan Investor Pasar Modal

  • Whatsapp

SURABAYA, beritalima.com – Jumlah investor di Jawa Timur, berdasarkan data KSEI per akhir Maret 2018, terbanyak ketiga setelah Jawa Barat. Jumlahnya 144.766 investor.

Dari jumlah tersebut tercatat sekitar 34.514 investor berdomisili di Kota Surabaya, terbesar se-Provinsi Jawa Timur.

Sedangkan jumlah investor di Pasar Modal Indonesia, hingga akhir Maret 2018, sekitar 1.216.278 investor. Ini mencakup investor pemilik Efek, Reksa Dana dan Surat Berharga yang diterbitkan Bank Indonesia.

Kepala Unit Bantuan Hukum PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), Yanu Suwandika, mengutarakan itu pada media di Surabaya, Selasa (17/4/2018).

Acara ini merupakan bagian dari rangkaian roadshow sosialisasi dan edukasi yang dilakukan KSEI bekerjasama dengan BEI (Bursa Efek Indonesia) di 3 kabupaten/kota di Jawa Timur, yakni Kediri, Surabaya dan Jember.

Rangkaian kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemanfaatan AKSes (Acuan Kepemilikan Sekuritas), fasilitas perlindungan investor Pasar Modal Indonesia.

“Dengan memanfaatkan fasilitas AKSes akan mencegah penyalahgunaan wewenang dari pihak yang tidak bertanggung jawab,” ungkapnya.

Dikemukakan pula, saat ini KSEI tengah mengembangkan fasilitas AKSes menjadi AKSes Next Generation (AKSes Next-G) dengan fitur-fitur yang semakin menarik dan semakin mudah digunakan.

“Nantinya yang dapat memanfaatkan fasilitas AKSes Next-G tidak hanya investor, tapi juga Perusahaan Efek, Bank Kustodian, bahkan masyarakat umum,” ujarnya.

Menurutnya, KSEI sudah bekerjasama dengan Ditjen Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kementerian Dalam Negeri untuk memanfaatkan data kependudukan untuk layanan di pasar modal.

Sehingga, kedepan untuk menggunakan fasilitas AKSes Next-G cukup dengan memasukan Nomor Induk Kependudukan saja.

Kerjasama dengan Ditjen Dukcapil tak hanya dilakukan dengan KSEI, namun juga dengan pelaku pasar modal lainnya.

Pada tahun 2016, atas inisiasi KSEI, Ditjen Dukcapil dengan 100 pelaku industri pasar modal menjalin kerjasama terkait pemanfaatan data kependudukan untuk mempercepat dan mempermudah pembukaan rekening Efek.

Untuk mendukung aktivitas investasi di pasar modal yang nyaman, pada 30 Agustus 2016 KSEI telah meluncurkan Sistem Pengelolaan Investasi Terpadu atau S-INVEST, platform dan sistem yang terintegrasi untuk industri Reksa Dana.

Sistem S-INVEST mampu menyederhanakan proses yang dilakukan oleh pelaku industri Reksa Dana dalam mengadministrasikan semua transaksi Reksa Dana sehingga lebih efisien dan transparan.

KSEI menjadi negara pertama di Asia Tenggara yang mengimplementasikan sistem terpadu untuk Reksa Dana, mengikuti jejak pasar modal Korea Selatan.

Atas kesuksesan KSEI meluncurkan S-INVEST, KSEI berhasil memperoleh penghargaan Marquee Awards sebagai Best Central Securities Depository in South East Asia 2016 oleh Alpha South East Asia.

Di tahun 2018 ini KSEI merencanakan penerapan eletronic Voting (e-Voting) untuk mengakomodasi penggunaan hak suara investor dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tanpa perlu kehadiran investor secara fisik.

Diharapkan hal ini dapat memudahkan investor, khususnya yang memiliki lebih dari satu Efek, maupun investor di daerah dan investor asing yang tidak berdomisili di tempat berlangsungnya pelaksanaan RUPS.

Proyek strategis lainnya adalah pengembangan sistem utama KSEI, yakni C-BEST Next Generation (C-BEST Next-G) untuk meningkatkan kecepatan dan kapasitas sistem hingga 10 kali lipat, sebagai antisipasi peningkatan jumlah investor di pasar modal. (Ganefo)

Teks Foto: Kepala Unit Bantuan Hukum PT KSEI, Yanu Suwandika, saat prescon di Surabaya, Selasa (17/4/2018).

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *