JEMBER, beritalima.com | Puluhan Mahasiswa Universitas PGRI Argopuro (Unipar) Jember melakukan unjuk rasa di depan kampus, mereka menolak Surat Edaran Rektor yang memberatkan mahasiswa.
Dalam aksinya, mereka berorasi di halaman depan kampus yang terletak di Jalan Kawan, Sumbersari, sambil membawa poster yang ditujukan kepada pihak kampus, Senin (17/1/2022).
“Tuntutan kami meminta kejelasan dari pihak kampus, karena dari berbagai data yang kami kumpulkan, kita mengalami ketidakjelasan,” kata Purwanto selalu koordinator Aksi kepada wartawan.
Aksi mahasiswa itu, meminta kejelasan KIP-K mahasiswa baru dan menolak Surat Edaran Rektor yang tidak relevan dengan perjanjian awal.
“Diawal ada perjanjian, semua mahasiswa yang masuk di Unipar, akan tercover dengan namanya KIP-K,” jelasnya.
Dengan demikian, kepada pihak kampus untuk mewajibkan memberikan Beasiswa penuh, tanpa pembayaran selama 8 semester kepada mahasiswa baru, yang belum penetapan KIP-K.
“Maka dengan ini, kami aliansi mahasiswa peduli kampus, meminta tuntutan tersebut dipenuhi, serta menolak Surat Edaran Rektor,” tegasnya.
Tak berlangsung lama, Rektor Unipar Jember Ir Basuki Hadi Prayogo menemui mahasiswa di halaman kampusnya.
Kemudian, dirinya mengajak audiensi dengan semua mahasiswa di Aula gedung kampus, untuk membahas dan mencari jalan keluar permasalahan tersebut.
Usai melakukan diskusi, Rektor Unipar kepada wartawan menyampaikan, bahwa permasalahan tersebut telah selesai dengan solutif.
“Solusinya, mahasiswa yang tidak kena KIP-K akan diberi beasiswa rektor dan itu gratis sampai lulus,” ujarnya.
Hadi mengatakan, mahasiswa yang tidak terdaftar itu sekitar kurang lebih 800 hingga 1000 mahasiswa. Karena kewenangan KIP-K memang dari pemerintah pusat.
“Jadi yang tidak lolos, akan mendapatkan beasiswa rektor, dan itu akan kita lakukan ditahun depan juga. Siapa saja yang daftar ke Unipar, saya siapkan biaya mereka,” pungkasnya. (Sug)
