“Mekar Untuk Sejahtera” Melalui Pemerataan Pembangun Desa Dan Kota

  • Whatsapp

Ditulis Oleh : Samuel T. Pongbura, SH, M.Si.

Tinjauan Perkembangan antara Perkotaan dan Perdesaan TORUT dalam mewujudkan “Masyarkat Sejahtera”
Berdasarkan visi misi Pemkab Toraja Utara “Mekar untuk Sejahtera”, maka misi yg tercantum merupakan dasar pemikiran para pengambil kebijakan untuk mampu merencanakan program dan kegiatan dlm mewujudkan visi misi, dan melaksanakan program/kegiatan serta mengevaluasi sejauhmana progres capaian program/kegiatan dalam artian output dan outcome bagi masyarakat Toraja Utara.

Untuk mewujudkannya tentu berdasarkan regulasi (payung hukum), juga dukungan para stakeholders, baik dukungan politis, dukungan Pemerintah serta pihak yg kompeten, sehingga program-program kegiatan dapat terwujud dengan baik dengan tidak bertentangan aturan yang ada.
Melihat perkembangan secara khusus antara wilayah perdesaan dan wilayah perkotaan, maka dapat dilihat dari :

1. Pemb Infrastruktur (Fisik Prasarana) : jalan dan jembatan, fasilitas pendidikan ditingkatkan, fasilitas kesehatan ditingkatkan, sehingga pembangunan mulai bergeser dari wilayah perkotaan terus ke pinggiran perkotaan ke wilayah pedesaan secara bertahap. Dengan demikian dapat diprediksi bahwa infrastruktur dalam tahun ketiga dan keempat, hingga akhir periode pemerintahan ini akan berhasil meminimalisir kesenjangan antara wilayah perkotaan dan wilayah pedesaan.

2. Pembangunan Paruwisata ini merupakan pusat (roda penggerak) bagi sektor infrastruktur, ekonomi, industri, transportasi, akomodasi, dan UMKM, serta jasa lainnya.
3. Pembangunan Ekonomi kerakyatan juga sudah mulai dibebahi apabila pihak yg kompeten dalam mengatur roda perekonomian kerakyatan mampu mewujudkan peluang-peluang usaha. Memaksimalkan pendidikan latihan ketrampilan serta pembinaan berusaha dengan kreatif dan kompetitif.

4. Pembangunan SDM salah satu yg dicanangkan pemerintah agar Toraja Utara dapat predikat terdepan tingkat pendidikannya di Sulawesi Selatan pada pendidikan formal. Namun perlu juga pendidikan non formal perlu ditingkatkan pendidikan ketrampilan (skill) agar generasi muda yg putus sekolah mamphu berkompetisi (skil) dan dapat berwirausaha menciptakan lapangan kerja, dgn kreatif, inovatif dan mandiri.

5. Pembangunan Sosial kemasyarakatan, perlunya sosialisasi dan pendekataan soskesmasy dalam mewujudkan suasana kondusif menciptakan ketertiban, toleransi kerukunan beragama sangat kondusif. Diharapkan agar dalam implementasi semua program-program/kegiatan pembangunan tidak terkendala dilapangan.

Secara komprehensif perkembangan pembangunan selama hampir 2 tahun ini ada peningkatan namun belum berkorelasi positif, untuk itu masih perlu pembenahan yang komprehensif dan kontinyu, maka perkembangan pembangunan baik wilayah perkotaan maupun di perdesaan dapat seimbang, sehingga optimis jika para top manajer yg kompeten “mampu” dan “tanggap”, serta “cerdas” (kreatif dan inovatif) pada bidangx masing-masing, akan terwujud.

Tentapi jika para top manajer tidak tanggap, tidak kreatif, tidak punya inovasi, tidak ada terobosan atau gebrakan, terlebih jika tidak mampu mengakomodir kebijakan pimpinan (pimpinan langka tegap tapi anggotax langkah biasa bahkan jalan ditempat, maka hasilnya “tidak tahu”.

Penulis : Samuel T. Pongbura, SH, M.Si.

Editor : Gede Siwa.

beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *