Melalui Inovasi Mahasiswa KKN, Produk UMKM di Jember Raup Puluhan Juta

  • Whatsapp

JEMBER, beritalima.com | Melalui inovasi yang dilakukan mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Jember, sebuah produk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di jember meraup puluhan juta rupiah.

Siti Maimunah (23) seorang Mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya Jurusan Sastra Indonesia, mengubah penampilan Toko Lokatara yang berukuran dua kali empat meter menjadi lebih menarik.

Bacaan Lainnya

Dimana saat KKN Tematik kewirausahaan, dia mendampingi dan memberikan inovasi ke sebuah toko kaos oblong di Kelurahan Tegal Besar, Kaliwates, menjadi sebuah toko yang modern.

“Sebelum dijadikan toko semenarik sekarang ini, dulu omzet perbulan antara 3 hingga 4 juta rupiah,” kata Siti Maimunah, saat dijumpai wartawan.

Menurutnya, Toko Lokatara dia ciptakan dengan konsep penampilan toko yang menarik, katalog warna, bisa memberikan pembayaran debit, fasilitas ruang ganti baju, tukang sablon, pergantian banner dan sebagainya.

Namun, setelah dirinya mengubah lebih menarik dan banyak fasilitas, lebih nyaman dan sebagainya, sekarang toko tersebut omzetnya bisa mencapai 60 hingga 70 juta rupiah.

Atas prestasi itu, perempuan semester 8 tersebut mengaku senang, bisa membantu UMKM di Jember untuk lebih maju lagi.

Sementara itu, Pemilik toko Lokatara, Sella Rimba mengaku, dulu penghasilan hanya biasa saja, namun setelah ada Siti Maimunah penghasilan menanjak drastis.

Dirinya mengaku, dengan toko dulu sederhana dan hanya berukuran dua kali empat meter itu, kini penampilan di rubah oleh tangan mahasiswa KKN.

“Saya berterima kasih sekali ke Mba Siti Maimunah, kedepan saya akan mengajak dia untuk bersinergi atau bekerjasama,” akunya.

Sella menyampaikan apresiasi kepada Siti Maimunah, dimana telah berbuat banyak terhadap tokonya.

“Bahkan saya dulu sempat mengeluarkan dana pribadi dari kantongnya, untuk membayar gaji karyawan. Tapi sekarang provit sudah besar,” ungkapnya.

Sedangkan, Ketua Pusat KKN LP2M Ali Badrodin mengatakan, program KKN itu menggali dan meningkatkan jiwa interpreneur mahasiswa.

“Dari itu, kita bekali bagaimana mengembangkan diri dan bagaimana berbisnis model kanvas,” tuturnya.

Menurutnya, baru kali ini menjumpai mahasiswa yang luar biasa. Dimana selama 45 hari KKN bisa melakukan inovasi kreatif.

“Bagaimana menggabungkan cara tradisional dengan menjadikan toko modern.  Meskipun hanya sekelas UMKM, tapi dia mampu merubah,” bebernya.

Dengan perubahan itu, menjadikan sebuah toko kecil menjadi berpenghasilan puluhan juta rupiah.

“Awalnya dulu hanya 3 sampai 4 juta rupiah, sejak bulan Maret 2021 bisa mencapai 77 juta,” pungkasnya. (Sug)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait