JEMBER, beritalima.com | Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Jember memberikan edukasi keuangan dan investasi, kepada ratusan penyandang disabilitas di Banyuwangi.
Hal ini dalam rangka mengakselerasi peningkatan interasi keuangan dan sejalan dengan Strategi Nasional Literasi Keuangan Indonesia (SNLKI) 2021- 2025 pada tahun 2023.
Penyandang Disabilitas merupakan urutan ketiga sasaran prioritas edukasi keuangan Berdasarkan hasil SNLKI yang dilakukan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada tahun 2022.
Dimana dalam press releasenya, tingkat literasi keuangan dan inklusi keuangan masing-masing mencapai 49,68 persen dan 85,10 persen.
Terdapat gap antara literasi dan inklusi keuangan, dimana indeks inklusi lebih tinggi dibandingkan indeks literasi keuangan.
Sehingga diperlukan upaya dalam rangka peningkatan literasi keuangan, berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 114 Tahun 2020 tentang Strategi Nasional Keuangan Inklusif (SNKI) indeks inklusi keuangan ditargetkan sebesar 90 persen dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) OJK Ke 12 tahun.
Kepala OJK Jember, Hardi Rofiq Nasution menyampaikan, pihaknya ingin mengadakan aksi sosial dengan menggandeng masyarakat penyandang disabilitas, yang merupakan salah satu segmen prioritas.
“Yang berhak untuk mendapatkan perlakuan dalam mengakses produk dan layanan jasa keuangan,” sambutnya, Kamis (14/12/2023).
Disamping itu, memberikan kesempatan bagi penyandang disabilitas untuk mendapatkan pemahaman terhadap produk, layanan jasa keuangan, serta pemahaman pengelolaan keuangan setara dengan yang lainnya.
“Sehingga mampu menciptakan keputusan keuangan dengan berkualitas yang mendorong kondisi kestabilan keuangan dan kesejahteraan keuangan,” ungkapnya.
Hardi menambahkan, dengan kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman, keterampilan dan keyakinan terhadap produk keuangan.
“OJK akan terus bersinergi dengan lembaga jasa keuangan secara berkesinambungan, untuk melakukan edukasi keuangan guna meningkatkan literasi dan inklusi keuangan,” benernya.
“Edukasi dilakukan tidak hanya secara fisik, namun melalui media social, fark show, iklan layanan masyarakat dan program lainnya,” imbuhnya. (Sug)