Panas!! Pilkada Banyuwangi Bertebaran Spanduk Berbau Deskriminasi Pada Kaum Hawa

  • Whatsapp
Banner Berbau Diskriminasi kaum Hawa bertebaran di Banyuwangi

BANYUWANGI, beritalima.com| Kontesasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di Kabupaten Banyuwangi nampaknya mulai memanas. Hal ini terlihat dari bermunculannya spanduk yang terkesan mendiskreditkan kaum hawa baru-baru ini.

Tak pelak, bermunculannya spanduk tersebut, banyak kalangan masyarakat yang menduga hal itu sengaja di dilakukan untuk menyerang salah satu Pasangan Calon (Paslon) di Pilkada Banyuwangi.

Bacaan Lainnya

“Banner-banner tersebut bermunculan dimoment pilkda Banyuwangi, sehingga kami menduga kuat jika itu sengaja dilakukan untuk menyerang Paslon Ipuk Fiestiandani Azwar Anas – Sugirah dari nomor urut 02.

“Lantaran paslon di pilkada Banyuwangi kan hanya ada 2, dan yang dari kaum hawa hanya paslon nomor urut 02,” ungkap Eko Sukartono, senin (9/11/2020).

Hal ini, lanjut Eko, dianggap sangat tidak elok, karena siapapun memiliki hak untuk maju dan mencalonkan diri dalam kontesasi pilkada.

“Ini dapat dikatakan perbuatan black campaign dalam pilkada Banyuwangi kali ini.

“Padahal sesuai amanat UU (Undang-Undang) yang ada di Negara Republik Indonesia yang kita cintai ini, siapun memiliki kedudukan yang sama untuk memilih dan dipilih dalam pemilihan umum, baik Pilkada, Pileg, maupun Pilpres, sehingga sangat tidak baik saat ada kelompok atau pihak yang mendiskreditkan kaum perempuan,” lanjutnya.

Oleh karena itu, Masih Eko, pihaknya berharap semua pihak yang memiliki kewenangan dalam pengawasan Pemilukada, agar dapat bertindak tegas terhadap perbuatan-perbuatan yang mengarah pada pelanggaran.

Lebih lanjut Eko pun menyampaikan jika para kaum perempuan agar tidak kecil hati saat ada pihak-pihak yang mencoba mendiskreditkan haknya dalam kontesasi Pemilu.

“Bagi kaum perempuan jangan kecil hati saat ada yang mencoba mengecilkan ataupun menghina.

“Dan semoga masyarakat Banyuwangi lebih cerdas dalam memilih Calon Bupati di Pilkada Banyuwangi tahun ini,” tandasnya.

Diketahui, spanduk yang diduga mendiskreditkan kaum hawa tersebut bertuliskan: “Wong Wedok Iku Nggone Nang Sumur, Dapur, Kasur, Gak Dadi Bupati” yang memiliki arti “Perempuan Itu Tempatnya di Sumur, Dapur, Kasur, Bukan Jadi Bupati”.

Dan spanduk bertuliskan “Jangan Pilih Perempuan Apalagi Yang Cuma Boneka”.

Selain itu, ada pula spanduk yang bertuliskan “Bupati Kok Wedok” yang memiliki arti “Bupati Kok Perempuan”.

Spanduk -spanduk tersebut diantaranya muncul di Jalan Kepiting, Jalan Teratai, Jalan Adi Sucipto, wilayah Glagah, dan wilayah Boyolangu. [BI]

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com

Pos terkait