Panglima TNI : Indonesia Miliki Hubungan Batin Yang Kuat Dengan Lebanon

  • Whatsapp

Sebagai negara sahabat, Lebanon merupakan salah satu negara yang menjadi prioritas untuk dikunjungi, karena saat ini adanya prajurit TNI dalam misi perdamaian dunia yang sedang bertugas di Lebanon, tetapi yang lebih penting adalah bangsa Indonesia merasa memiliki hubungan batin yang kuat dengan bangsa Lebanon sejak tanggal 29 Juli 1947.

Hal tersebut dikatakan Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo beberapa waktu lalu, saat melaksanakan kunjungan kehormatan (Courtesy Call) kepada Commander of The Lebanese Armed Forces General Jean Kahwaji dan Menteri Pertahanan Lebanon Mr. Samir  Mouqbel di Beirut, Lebanon.

Panglima TNI dalam kunjungannya menyatakan bahwa, melalui Presiden Lebanon Bechara el Khoury tercatat sebagai negara urutan ketiga yang mengakui kedaulatan dan kemerdekaan Indonesia lepas dari penjajahan Belanda. “Melalui kunjungan ini diharapkan kedua angkatan bersenjata akan dapat selalu memelihara hubungan baik dan meningkatkan kerja sama militer di masa yang akan datang,” kata Jenderal TNI Gatot Nurmantyo.

Pada kesempatan tersebut, Jenderal TNI Gatot Nurmantyo berencana melakukan kunjungan kehormatan kepada Head of Mission and Force Commander Unifil Major General Michael Beary, selain itu juga ingin melihat dari dekat para prajurit TNI dalam pelaksanaan tugas pemelihara perdamaian di Lebanon.

Dalam kunjungan kehormatan tersebut, Panglima TNI  menginformasikan bahwa, terkait peluang kerja sama industri pertahanan, saat ini Indonesia memiliki beberapa perusahaan industri strategis diantaranya PT. Pindad yang memproduksi senjata, PT. Pal Indonesia yang memproduksi kapal, serta PT. Dirgantara Indonesia yang memproduksi pesawat terbang.

“Untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas produksinya, perusahaan-perusahaan ini juga bekerja sama dengan negara-negara industri yang lebih maju dalam industri pertahanan. Kemajuan dan kemandirian industri strategis ini sangat penting bagi Indonesia dalam rangka mengurangi ketergantungan pada Alutsista produksi negara-negara tertentu,” tegas Jenderal TNI Gatot Nurmantyo.

Jenderal TNI Gatot Nurmantyo juga menyampaikan, apabila kelak pemerintah Lebanon mempertimbangkan untuk melakukan kerja sama atau berminat membeli hasil-hasil produksi industri pertahanan Indonesia untuk keperluan pihak Lebanon. Indonesia membuka peluang bagi pemerintah Lebanon, untuk meninjau lebih dekat berbagai industri strategis yang ada di Indonesia, sehingga akan memberikan gambaran yang jelas.

Lebih jauh Panglima TNI menyampaikan dalam konteks hubungan kerja sama bilateral di bidang pertahanan dan militer, kedua negara memiliki banyak sekali peluang untuk meningkatkan kerjasama di berbagai bidang seperti, bidang pendidikan, latihan dan bahkan tidak menutup kemungkinan melaksanakan kerja sama industri pertahanan serta hubungan bilateral kedua angkatan bersenjata juga dapat ditindaklanjuti dengan kerja sama dan hubungan komunikasi army to armynavy to navy dan air force to air force.

“Dalam rangka pengembangan sumber daya manusia, TNI memiliki berbagai lembaga pendidikan yang siap menerima siswa-siswa dari negara sahabat. Kegiatan ini akan sangat bermanfaat bagi kedua negara karena dapat meningkatkan kualitas komunikasi, baik secara institusi antara TNI dan LAF, maupun secara personal antara para Perwira dari kedua Angkatan Bersenjata,” pungkas Jenderal TNI Gatot Nurmantyo.

Turut dalam acara tersebut antara lain,  Dubes RI di Lebanon Drs. H.A. Chozin Chumaidy, Asops Panglima TNI Mayjen TNI Agung Risdhianto, Aspers Panglima TNI Marsda TNI Bambang Samoedro, Kabais TNI Mayjen TNI  Yayat Sudrajat, Kapuspen TNI Mayjen TNI Tatang Sulaiman, Pangdiv-1/Kostrad Brigjen TNI AM. Putranto, Kapuskersin TNI Laksma TNI  Tatit Eko W., dan Komandan PMPP TNI Brigjen TNI Achmad Marzuki.

beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *