Pekan Bazaar UKM Di Maspion Square, Diikuti Pelaku UKM Seluruh Indonesia

  • Whatsapp

SURABAYA, beritalima.com- Puluhan pelaku UKM dari seluruh Indonesia, mengikuti Pekan Bazaar UKM yang digelar di Maspion Square, 11-27 Oktober 2019.

Kegiatan ini, juga dimeriahkan berbagai event. Diantaranya pelatihan membuat kue basah dan talkshow yang mengusung topik pemberdayaan UKM yang berlangsung pada 24 Oktober lalu.

Dalam talkshow tersebut, pemberdayaan UKM di tengah revolusi industri 4.0, menjadi topik dalam diskusi yang mendatangkan tiga narasumber. Yakni Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Timur Drajat Irawan, Kepala Dinas Koperasi dan UKM Jawa Timur, Mas Purnomo Hadi serta dari
Pimsubdiv Kredit Mikro dan Kecil Bank Jatim, Irwan Eka Wijaya.

Dipandu oleh Lia Istifhama, ketua III STAI Taruna Surabaya, semua narasumber kompak menguatkan sosialisasi Jatim Berdaya.

Purnomo Hadi, menjelaskan pentingnya memperhatikan potensi penjualan produk UKM.

“Pemprov Jatim mendukung pemasaran produk UKM dan Jatim memiliki banyak ruang pamer gratis bagi pelaku UKM. Tapi yang perlu diperhatikan adalah, perizinan produk UKM harus dipenuhi dan produk UKM yang dijual harus bisa mengikuti kebutuhan pasar. Yaitu memperhatikan harga yang sesuai kantong masyarakat dan kemasan juga harus menarik”, jelas Purnomo Hadi, yang dilanjutkan membahas poin Nawa Bhakti Satya ketujuh, yaitu Jatim Berdaya dengan detail.

Sedangkan Irwan menjelaskan, mengenai permodalan dan mengajak pelaku UKM lebih mempercayakan pada bank lokal, seperti bank Jatim yang memberi kemudahan pinjaman lunak 6 persen sebagai bentuk nyata Jatim Berdaya.

“Empat aplikasi telah disiapkan oleh Pemprov Jatim. Diantaranya Aplikasi Sistem Informasi Pembelajaran dan Peningkatan Wawasan Perkoperasian (Sijawara) yang merupakan aplikasi berbasis android sebagai media pembelajaran Koperasi dan UKM,” terangnya.

Lalu, lanjutnya, aplikasi One Pesantren One Product (OPOP), dimaksudkan untuk mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat berbasis Pondok Pesantren melalui pemberdayaan santri, pesantren, dan masyarakat sekitar pesantren.

“Aplikasi JATIM ISO, yang merupakan wadah bagi para pelaku UMKM untuk bertransformasi menjadi produk e-commerce melalui berbagai pelatihan pengemasan dan pemasaran. Kemudian yang keempat, aplikasi TOMIKO yang merupakan aplikasi Toko Online Milik Koperasi berbasis android sebagai market place yang mempertemukan produk antar koperasi yang dikelola oleh Koperasi Sekunder,” paparnya. (Red).

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *