Pemindahan dr.Agnes Tjungadi, Kadis Kesehatan Dinilai Labrak Rekomendasi Bupati

  • Whatsapp

TORAJA UTARA,beritalima.com – Surat keberatan yang akan disampaikan oleh dr.Agnes Tjungadi terkait prihal pemindah tugasan, yang semula bertugas di Puskesmas Rantepao, kini di pindahkan di Puskemas Tondon mendapat protes.

Justru pemindahan dr.Agnes, setelah mereka mendapat rekomendasi dari Bupati Toraja Utara, Kalatiku Paembonan, bunyi rekomendasi tersebut menempatkan mereka, tetap sebagai dokter Puskesmas Rantepao, rupanya Kadis Kesehatan Toraja Utara, dr. Marsiano tidak menggubris rekomendasi Bupati.

Malah kesannya, Marsiano, mengangap rekomendasi Bupati tidak memiliki kekuatan apa-apa, justru ada pendapat, Kadis yang satu ini tidak menggubris rekomendasi Bupati sebagai atasan mereka.

Aku dr. Agnes, pemindahan dirinya telah dinilai tindakan yang di lakukan Kadis Kesehatan Toraja Utara perbuatan semena-mena, tidak mengacu pada aturan yang ada.

“Ini ada apa, ini daerah, kami nilai sudah menjadi milik oknum tertentu sehingga melakukan sesuatu seenaknya saja tidak mengacu pada aturan yang ada, kan sudah jelas ada rekomendasi Bupati,” ketus dr.Agnes, saat memberikan keterangannya kepada wartawan berita lima, Jumat Kemaren.

Dokter senior itu juga membeberkan soal mekanisme mutasi sesuai ketentuan dan peraturan yang berlaku dengan mempertimbangkan beberapa hal seperti, permintaan sendiri, yang bertugas tersandung kasus dan yang bersangkutan dinilai pimpinan tidak menjalankan tugas dengan semestinya.

Kembali dr. Agnes menjelaskan, dari tiga poin yang mereka jelaskan, satupun mereka tidak melanggar, lantas apa alasan Kadis memindahkan dr. Agnes sementara Puskesmas masih sangat membutuhkan tenaganya.

Ini juga ditimpali oleh Daniel Pongsilurang, dr. Agnes tenaganya masih sangat dibutuhkan di Puskesmas Rantepao demi terciptanya pelayanan medis untuk warga Rantepao secara maksimal. “Kami mohon agar Bupati meninjau serta membatalkan penempatan dr.Agnes di Puskesmas Tondon dan kembali di Puskesmas Rantepao,pasalnya Puskesmas Rantepao masih kurang tenaga dokter,” tutup Daniel. (Gede Siwa).

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *