PAMEKASAN, Beritalima.com- Plt Sekda Mohammad Alwi mewakili Wakil Bupati Pamekasan, Madura, Jawa Timur. Menyambut kunjungan kerja lapangan Prisma hasil kerjasama Bappenas dengan Kedutaan Australia di Jakarta . Kamis malam (15/03).
Hadir dalam kegiatan Tersebut Plt Sekda juga didampingi Forpimda, Ketua DPRD dan Ketua Komisi II, Kadis Tanaman Pangan, Holtikultura dan Perkebunan, Kadis Ketahanan Pangan dan Peternakan, Kadis Koperasi dan Usaha Mikro serta beberapa tamu undangan lainnya.
Prisma sendiri merupakan program multi tahun bagian strategis jangka panjang pemerintah Indonesia untuk mendorong pertumbuhan ekonomi melalui peningkatan produktifitas, akses pasar dan inovasi yang didukung oleh pemerintah Australia.
Sambutannya Plt Sekda yang mewakili Wakil Bupati Pamekasan, mengucapkan selamat datang dan ucapan terima kasih kepada seluruh rombongan yang berkenan hadir di Pamekasan terkait implementasi model kalaborasi swasta, pemerintah dalam meningkatkan pendapatan petani jagung.
“Meningkatkan motivasi para petani untuk terus berkreasi, menjual dan meningkatkan produksi serta pruduktivitas pertanian khususnya jagung di Pamekasan,” katanya.
Menurutnya, sasaran tanaman jagung di Pamekasan untuk periode oktober 2017 hingga Maret 2018 terdapat lahan seluas 38.032 hektar, sedangkan realisasi sampai dengan minggu kedua dibulan maret 2017 seluas 36.180 hektar atau 95,13 persen. Sedangkan sisa tanam seluas 1.522 hektar akan tertanam di minggu ketiga dan keempat dibulan maret 2017. Untuk sasaran periode april – september 2018 seluas 383 hektar. Adapaun sasaran produksi jagung 2017 sebanyak 86.750 ton di lahan kering.
“Kami ucapkan terima Kasih kepada PT DowDupon dan Prisma yang telah melakukan kolaborasi dengan Dinas Tanaman Pangan dan Hotikultura dan Perkebunan Kabupaten Pamekasan dalam memberi contoh langsung kepada petani sehingga dapat melihat, mengamati dan membedakan antara jagung lokal dengan hibrida. Untuk itu kami berharap para petani Pamekasan berubah,” ujarnya.
Sementara itu Basah Hermawan Direktur Sistem dan Prosedur Pendanaan Bappenas yang mendampingi mengatakan, dipilihnya Kabupaten Pamekasan dalam kerjasama ini dikarenakan adanya potensi-potensi dimana petani Pamekasan lebih rendah pendapatannya dibandingkan dengan petani yang ada di Jawa Timur lainnya.
“Kalau dilihat semangat ada, mungkin ini dikarenakan masalah kesulitan bibit, modal serta akses teknologi dan pasar. Ini yang kita coba buka satu persatu,” ungkapnya.Ia berharap kedepan Pamekasan akan dijadikan sentra jagung di Madura, sehingga kedepan akan ada kerjasama dari sektor yang lain untuk diolah menjadi tepung.
“Mungkin kalau sudah diolah menjadi tepung nilainya itu akan lebih tinggi tapi harus dengan skala ekonomis. Ini semua tergantung dari Pemkab Pamekasan untuk mendorong adanya sentra jagung serta pengelolaan lebih lanjut,” jelasnya.
Menurut Minister Konselor dari Kedutaan Besar Australia. Fleur Davies saat diwawancarai mengatakan, adanya kemitraan antara Pemkab dan swasta yang bekerjasama dengan program Prisma dalam meningkatkan hasil panen petani di Pamekasan melalui benih yang bagus sangat baik sekali.
“Melihat panen yang bagus, sehingga petani dan mitra swasta senang karena ada pasar yang baru berkat adanya kerjasama ini,” katanya.
Reporter : Andy.k
Public : Redaksi