MUBA, beritalima.com -Kontribusi nyatadilakukan oleh PT Pertamina Gas Operation Central Sumatera Area (Pertagas OCSA) kepada masyarakat wilayah operasionalnya terus dilakukan secara berkelanjutan.
Kali ini, kontribusi yang dilakukan Pertagas OCSA adalah dengan bantuan program Corporate Social Responsibility (CSR) Budidaya Maggot BSF kepada kelompok masyarakat Kelurahan Bayung Lencir, Kecamatan Bayung Lencir, Kabupaten Musi Banyuasin, sumatera Selatan.
Program yang diberi nama Pengelolaan Sampah Organik dan Olahan Maggot (PESONA O MAGGOT) ini telah berjalan sejak Tahun 2020. Keunggulan BSF dalam pengelolaan sampah organik di antaranya mampu menghasilkan pupuk dari kotoran maggot, tidak berbau, dan maggot tersebut bisa digunakan sebagai pakan ternak.
Program ini berangkat dari permasalahan sampah organik dari aktivitas pasar dan limbah organik domestik keluarga yang selama ini tidak termanfaatkan dan menumpuk yang dapat menimbulkan permasalahan baru dari kesehatan sampai peningkatan emisi gas rumah kaca, yang nantinya akan dimanfaatkan untuk budidaya black soldier fly (BSF) serta dikombinasikan dengan kegiatan pertanian terpadu (peternakan, perikanan, dan pertanian).
sehingga dapat menjadikan sampah sebagai solusi untuk mencapai kesejahteraan masyarakat.
Program ini juga dibuat dengan melibatkan secara langsung antara masyarakat-pemerintah-perusahaan dari mulai penggalian potensi, perencanaan, sampai monitoring evaluasi.
Rencana program ini kedepannya adalah menjadikan kelompok binaan sebagai sentra penyedia pakan ternak unggas dan ikan berkualitas dan tentu dengan harga yang lebih murah.
Dalam waktu yang bersamaan Bapak Mohammad Irwan Trimulyono selaku Manager Pertagas OCSA mengatakan bahwa “program community development itu sewajarnya dilakukan atas dasar potensi dan permasalahan yang ada di wilayah tersebut, akan kita upayakan semaksimal mungkin untuk mendukung kemajuan masyarakat sekitar.
Lanjutnya saya juga berpesan agar tim terus berbenah dalam meningkatkan kualitas program pemberdayaan masyarakat. Mempertahankan konsistensi tentunya akan lebih berat dibandingkan membuat sesuatu yang baru”.
(ry)