PONOROGO, beritalima.com- PT Pertamina Region V Madiun, meluncurkan briht gas 5,5 kilogram di Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, Minggu 6 November 2016.
Menurut Manager Gas Domestik Pertamina Region V Madiun, sasarannya adalah Pegawai Negeri Sipil dan para pebisnis. Karena kedua golongan tersebut dinilai sudah tidak sepantasnya menggunakan elpiji kemasan 3 kg.
“Konsep awal kita dengan elpiji 5,5 kg adalah agar subsidi tepat sasaran. Nah, PNS dan pelaku usaha kan bukan tergolong masayarakat tidak mampu dan diharapkan bisa membantu program-program pemerintah yang mengarahkan agar subsidi tepat sasaran,” terang Manager Gas Domestik Pertamina Region V Hardjono, kepada wartawan.
Menurutnya lagi, subsidi yang tepat sangat penting karena pada 2017 mendatang, subsidi untuk elpiji 3 kg akan dikurangi dari Rp.25 triliun menjadi Rp.20 triliun saja. Subsidi akan dialihkan untuk progam-program lain seperti bidang pendidikan dan kesehatan serta bidang lainnya.
“Elpiji 3 kg sendiri juga sudah banyak yang tida tepat sasaran. Banyak pengusaha yang omzetnya satu hari di atas Rp.1 juta, tapi masih pakai elpiji 3 kg. Seharusnya sudah pindah ke elpiji non-subsidi,” paparnya.
Wakil Bupati Ponorogo, Sudjarno, mengatakan, pihaknya akan mendorong PNS untuk bisa mempelopori peralihan konsumsi dari gas kemasan 3 kg yang bersubsidi menuju bright gas yang non-subsidi.
“Ya kami akan segera umumkan kepada PNS yang mungkin hari ini tidak hadir di peluncuran Bright Gas di Alun-Alun ini,” katanya.
PNS sendiri merupakan pasar potensial bagi elpiji non-subsidi ini. Hal ini karena jumlah PNS yang cukup besar, yakni mencapai lebih dari 10 ribu orang. Meski belum pernah membandingkan efisiensi antara elpiji 3 kg dengan bright gas, namun ia yakin produk yang dimunculkan pemerintah sudah memperhitungkan kemampuan konsumennya.
Untuk wilayah Ponorogo, Pertamina Region V telah menyiapkan sekitar 5 ribu tabung. Sedangkan persediaan untuk dikirim ke Ponorogo jumlahnya tidak terbatas. (Dibyo)