PN AMK Ajak Ade Armando, “Ayo Kita Ngaji Lagi”

  • Whatsapp

JAKARTA, beritalima.com – Baru-baru ini pernyataan Ade Armando mengejutkan publik yang menyatakan bahwa tidak ada perintah Salat 5 waktu di Al-Quran.

Dikutip dari detik.com, Ade Armando dalam pernyataanya mengatakan, “Saya sih salat lima waktu walaupun saya tahu sebenarnya di dalam Al-Qur’an tidak ada perintah salat lima waktu. Coba saja baca Al-Qur’an, Anda tidak akan menemukan ayat yang mengatakan salat itu harus dilakukan 5 kali sehari.”

Bacaan Lainnya

Menanggapi pernyataan tersebut, Jakfar Edi Wijaya, Ketua bidang Muamalah dan Dakwah Pimpinan Nasional Angkatan Muda Kabah (PN AMK) menyatakan bahwa yang bersangkutan harus hati-hati berstatemen, terlebih yang bersangkutan adalah seorang akademisi, harus terarah dan mendidik masyarakat, agar dicernanya enak.

“Sumber hukum Islam sudah jelas, Al-Qur’an dan hadits secara terang benderang menunjukkan kewajiban shalat 5 waktu dan aturan waktunya, tidak ada perdebatan.” tegas ustadz Alumnus Pesantren Lirboyo.

Ada tiga ayat di dalam Al-Quran, lanjut Jakfar Edi Wijaya, yang membicarakan waktu-waktu shalat secara global, dalam QS. Huud: 114, QS. Al-Isra`: 78 dan QS. An Nisa: 103, namun bila lebih spesifik mengetahui dalil tentang waktu-waktu salat 5 waktu rujukannya pada hadits Rasululah SAW.

“Kita bisa merujuk kepada hadits-hadits Rasululah SAW yang shahih dan qath`i.” tegas Jakfar.

Dikatakan bahwa kapasitas keislaman seseorang itu berbeda-beda, sejalan dengan keimanan dan i’tiqod dirinya terhadap apa yang dia terima, bahkan sebagai seorang muslim terhadap ibadahnya sendiri kepada Allah SWT.

“Statemen dan ungkapan saudara Ade Armando yang mengaku tetap menjalankan shalat lima waktu walau menurutnya perintah tersebut tidak ada dalam Al-Qur’an, tidak perlu diperdebatkan lagi, tidak usah bikin ruwet, kalau tidak mau shalat 5 waktu ya itu kembali kepada personal masing-masing, tidak usah ngajak bingung orang lain.” ujar Ketua Bidang Muamalah dan Dakwah PN AMK ini, Jumat, (5/11/2021).

Jakfar menyebutkan ini adalah gambaran kapasitas seseorang memahami keislaman yang tidak utuh, lebih pada menonjolkan unsur nafsu dan sensasional saja.

“Kita ambil hikmahnya saja, anggap Ade ngajak kita ngaji, membuka Al-Qur’an lagi, belajar dan mendalami Al-Qur’an, jangan setengah-setengah,” pesan Jakfar.

Sambungnya, bahasan tentang ibadah salat dan waktunya juga sudah jelas dan terang benderang, tidak usah kita sok mumpuni pada wilayah yang sebenarnya tidak pahami.

“Ayo ngaji lagi, biar tidak gagal faham,” Ajaknya.

“Janganlah menggiring opini yang membikin gaduh, resah ataupun menunjukkan ketidaknyamanan dirinya melaksanakan ibadah, sehingga ditegaskan seakan-akan menggiring opini waktu sholat 5 waktu tidak ada dalam Al-Qur’an.” pungkas Ketua Bidang Muamalah dan Dakwah PN AMK ini. (Edi)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait