Ponpes Mishbahul Ulum Gandeng BNN RI Gelar Workshop “Percikan Iman Tolak Narkoba”

  • Whatsapp

SITUBONDO,Beritalima.com – Untuk kedua kalinya Yayasan Pondok Pesantren Mishbahul Ulum bersama Polres Situbondo dengan menghadirkan Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia (BNN RI) menggelar workshop/Pagelaran “Percikan Iman tolak Narkoba” demi kelangsungan masa depan Bangsa di gedung Bhayangkara januraga, Sabtu (25/08/2018).

Dalam sambutannya Pengasuh Yayasan Pondok Pesantren Mishbahul Ulum KH. Saifur Rahim, SPd mengatakan Acara tersebut merupakan kedua kalinya Ponpes Mishbahul ulum menggelar bahaya tentang narkoba bersama Polres Situbondo dengan menghadirkan BNN

“Pertama kami laksanakan sekitar bulan mei tahun 2018, Seperti kita ketahui narkoba merupakan persalahan inter nasional karena sudah menyentuh lingkungan pelajar, di negara timur tengah banyak rakyatnya yang saling serang gara – gara narkoba, dengan adanya acara kita harapkan pelajar maupun santri lebih memahami akan bahaya narkoba,”Harapnya

Kapolres Situbondo AKBP Awan Hariono, yang diberikan kesempatan kedua menekankan akan pentingnya dan beetapa pentingnya waktu terutama waktu bagi kaum pelajar, dimana dengan menghargai dan menggunakan waktu dengan sebaik – baiknya yang diberikan oleh Tuhan.

“Kebiasaan Situbondo yang saya saksikan selama ini yaitu masalah waktu, santai molor dan semacamnya. Narkoba jelas perusak waktu, baik waktu saat masih muda bahkan dimasa depan, hal yang sangat merusak dan membuat tidak kondusif bagi negeri ini adalah Narkoba, Radikalisme, Intoleransi dan miras, perlu peran serta semua masyarakat menangkal semuanya terutama dari dunia pendidikan baik pendidikan formal dan pesantren,”Pesan Singkat kapolres karena harus berpamitan mengisi acara di Pondok Pesantren Salafiah Safi’iyah Sukorejo.

Sementara itu Direktur Desiminasi informasi Deputi Bidang Pencegahan BNN RI Brigjen Pol Anthoni Hutabarat mengatakan pengguna Narkoba indonesia sudah sangat memprihatinkan, dimana 70 persen pengguna adalah pekerja di usia produktif, 22 persen pelajar dan mahasiswa dan 8 persen adalah kategori lain.

“BNN meminta bantuan dari semua pihak khususnya dilingkungan pendidikan dan pesantren agar mau membantu BNN untuk menyampaikan bahaya Narkoba, dan berkoordinasi dengan BNN terkait permasalahan Narkoba, diharapkan lingkungan pendidikan bersih dari penyalahgunaan Narkoba, dengan bantuan pesantren dalam menumbuhkan sepercik iman mampu menjaga masa depan pelajar dan santri, jadi saya minta terhadap pelajar maupun santri jauhi narkoba,”Pungkasnya

Workshop/Pagelaran “Percikan Iman” Tolak Narkoba” tersebut dihadiri sekitar 300 undangan, terlihat juga hadir dalam undangan Kasi P2M BNK lumajang nanang, KH Farmadi Hasyim perwakilan Kanwil kemenag Jatim, kepala cabang Dinas pendidikan Menengah Atas Lumajang H.Sugiono, perwakilan Kemenag Situbondo, Alim Ulama, Tomas, komunitas, Santri serta pelajar tingkat SMP dan SMA dari 15 Sekolah. (JOE).

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *