Pro kontra DOB adalah Hal Yang Biasa, Tokoh GKII Papua : Ini Adalah Kehendak Tuhan

  • Whatsapp

JAYAPURA – Pro kontra pemekaran Daerah Otonomi Baru (DOB) Provinsi Papua dianggap menjadi hal yang lumrah terjadi. Namun perlu diingat dan disikapi secara positif bahwa hal tersebut adalah salahsatu rencana Tuhan untuk Tanah Papua.

Hal ini disampaikan Ketua I Persekutuan Gereja Kemah Injil Indonesia (GKII) Provinsi Papua Pendeta Petrus Bnyadone, saat wawancara dengan media ini, Minggu (17/4/2022).

“Apa yang muncul hari ini soal pro kontra DOB menurut kami dari gereja , bahwa satu yang pasti jika itu yang Tuhan kehendaki maka itu sudah.Tuhan berkeinginan bahwa ada pemerataan kesejahteraan di tanah Papua, dan lewat Pemekaran itulah, Tuhan mau masyarakat Papua sejahtera,”ucap Pdt. Petrus.

Dirinya juga berpendapat, jika Pemekaran Provinsi Papua benar terwujud, maka akan memperpendek rentan kendali dengan wilayah-wilayah yang notabene ada yang tersiolir dan jauh dari jaungkauan pembangunan karena geografis.

“Perlu disadari, kalau ini benar terjadi, maka rentan kendali yang selama ini jauh maka bisa menjadi dekat, karena geografis Papua seperti ini. Kalau Pemekaran terjadi maka daerah-daerah yang terisolir bisa terbuka, dan saya melihat akan ada konsentrasi dari masing-masing provinsi itu nantinya untuk membangun wilayah adatnya masing-masing,”katanya.

Dijelaskan, soal Pemekaran Papua sudah ada sejak jaman dahulu, dengan kajian mendalam hingga pendekatan wilayah adat diberlakukan.

“Bukan baru sekarang, jadi sudah sejak dulu, dan para pendahulu sudah berfikir akan Pemekaran, dan dilakukan dengan kajian yang mendalam. Pendekatan culture masing-masing wilayah adat sudah ditetapkan oleh pendahulu, ada 7 wilayah adat di Papua dan Papua Barat,”jelasnya

Sementara, untuk menyikapi soal Pemekaran DOB, maka perlu semua pihak berfikir positif, karena inti dari Pemekaran tersebut adalah Kesejahteraan masyarakat.

“Dan jujur saja teman-teman dilegislatif dan eksekutif menghendaki adanya pemekaran, karena mereka melihat dari sisi positifnya. Karena mereka memang melihat ada daerah-daerah yang terisolir, pendidikan, kesehatan yang masih jauh dari standar, sehingga jika Pemekaran terjadi maka akan ada pendekatan khusus untuk menyentuh daerah-daerah itu,”ucapnya.

Tuhan, kata Pdt. Petrus, berkehendak pada seluruh umatnya agar umatnya menjadi sejahtera dalam iman. Sehingga ini adalah waktu Tuhan.

“Kita sekarang ini berjalan dengan waktu, sehingga kalau tidak dimanfaatkan dengan baik, maka waktu dan kesempatan yang Tuhan kasih itu kapan lagi. Istilahnya kalau bukan sekarang kapan lagi. Saya melihat seperti itu, sebagai pimpinan gereja ya Tuhan mengasihi semua umatnya. Kita selalu berdoa , dan kalau Tuhan berkehendak, maka tidak ada yang mustahil bagi Tuhan,”jelasnya.

Diakhir, sebagai pemimpin gereja, dirinya juga berpesan agar seluruh umat menjaga kedamaian di Tanah Papua.

“Ini adalah hari-hari penting untuk Tuhan, dan Tuhan tidak membeda-bedakan atas kedamaian umatnya, dan pesan pentingnya adalah bahwa umat Kristen dimanapun berada harus mengedepankan kedamaian seperti yang diperintahkan oleh Tuhan. Sehingga kita harus menjaga sikap toleransi dengan teman, sahabat dan umat lain. Kita juga harus menghargai dan menjaga umat muslim yang melaksanakan ibadah puasa,”katanya.

“Pesan saya mari kita jaga Papua ini sebagai tanah yang damai, yang bisa kita wujudkan dengan saling menghormati dan menghargai sesama umat Tuhan,”tutupnya.

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com beritalima.com beritalima.com

Pos terkait