JOMBANG, beritalima.com | Setelah beberapa waktu lalu melakukan road show ke Sulawesi Selatan berikutnya tujuan berikutnya adalah Jawa Timur. Pemilihan propinsi ini sebagai rangkaian road show dalam rangka milad ke-24 ini dikarenakan wilayah ini terbilang cukup agresif dalam pergerakan.
Salah satu kegiatan yang dilakukan rombongan PN AMK sebagai wujud syukur atas 24 tahun perjalanan AMK, rombongan tersebut melakukan ziarah ke makam KH. Bisri Syamsuri Sang Pencetus lambing Ka’bah Partai PPP.
Digelarnya ziarah dan doa bersama tersebut bertujuan menghidupkan spirit perjuangan nilai-nilai keislaman yang melekat di partai ini menjadi daya magnet perjuangan PPP dan semua kader AMK dimanapun.
Sekjen AMK berharap para kader AMK bisa meneladani perjuangan Sang Pencetus lambang PPP tersebut sebagai salah bukti keninambungan sanad politik islam Indonesia.
“Mari kita teguhkan semangat kebangkitan PPP yang akan berusia 50 tahun ini, menjadi lebih kuat karakter perjuangannya, sekaligus bentuk syukur kami kader AMK menjadi bagian perjuangan para Ulama PPP untuk merawat Islam rahmatan Lil alamin di Indonesia,” terang Ainul Yaqin.
Dia meneegaskan kebanggaannya menjadi penjaga warisan perjuangan para ulama seperti KH. Bisri Syamsuri.
“Sekali lagi ayo kita teguhkan Partai PPP sebagai rumah politik umat islam di Indonesia,” tukasnya usai ziarah.
Ketua AMK yang memimpin rombongan tersebut pun mengaminkan apa yang telah disampaikan Sekjennya. Disebutkan bahwa AMK berikhtiar menjadi role model perubahan dan pembawa semangat pembaharuan perjuangan politik Islam PPP, dengan segala pendekatan progresif yakni Youth, Moderate And Change
“Kita AMK selalu beristiqomah merwat spirit nilai keislaman lil alamin, dalam konteks politik anak muda PPP di masa depan,” ujar Rendhika.
Tokoh politik muda PPP ini juga berharap partainya semakin kokoh mengakar dan makin berkembang besar lagi.
“Semoga usia 24 tahun AMK dan menjelang 50 tahun usia PPP, gelora kebangkitan Partai berlambang Ka’bah akan semakin kokoh, mengakar dan besar untuk persatuan dan pembangunan di Indonesia.” Do’anya. (Edi)
