Sejumlah Tokoh Agama Dan Akedemisi di Situbondo Deklarasikan Penolakan Terhadap HTI

  • Whatsapp

SITUBONDO, Beritalima.com – Sejumlah tokoh elemen masyarakat, organisasi Islam dan akademisi mengadakan diskusi santai dalam rangka mencegah berkembangnya organisasi yang tidak menerima Pancasila sebagai Asas Tunggal NKRI. Acara diskusi sejumlah tokoh elemen masyarakat dan akademisi, di fasilitasi oleh Kapolres Situbondo bertempat di Masjid Al-Asykar Mapolres Situbondo selama malam (2/5).

Diskusi tersebut membahas dan menolak munculnya beberapa organisasi masyarakat (Ormas ) secara nasional Seperti Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) dan kelompok lain semacamnya untuk dibubarkan. menyusul munculnya foto – foto dan gerakan secara terang – terang yang muncul di sebuah perguruan tinggi di Situbondo, Yang menurut beberapa kalangan tidak sesuai dengan ideologi Bangsa indonesia seperti Pancasila dan Bhinneka Tunggal ika.

“Melalui Kapolres, Dandim dan Pemda kami minta untuk disampaikan ke pusat, kami umat Islam di Situbondo menolak dan meminta HTI dibubarkan karena konsep negara khilafah itu bertentangan dan menghianati pancasila dan UUD 1945, yang pasti juga sudah melenceng dari pendirian bangsa ini,”Ucap Habib Umar Al-Muhdar Perwakilan Ponpes Wali Songo.

Hal senada juga dilontarkan oleh Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) KH. Abdullah Faqih Ghufron, menurutnya HTI muncul pertama kali di negara Yordania, namun walaupun seakan akan seperti dakwah tapi mayoritas negara islam menolak Hadirnya HTI.

“Sebagai contoh Mesir menolak HTI tahun 2004, Sudah bamyak negara yang menolak munculnya HTI, Bahkan Yordania sendiri yang merupakan tempat lahirnya HTI juga menolak, tapi mengapa indonesia lambat mengambil sikap, Melalui forum ini penolakan kami di situbondo Terhadap HTI selain disampaikan kepusat, kami juga meminta TNI PILRI melakukan pencegahan berkembangnya HTI di situbondo,”Harap KH Faqih Ghufron.

Kapolres Situbondo AKBP Sigit Dany Setiyono, SH. SIK. MSc (Eng) Mengatakan akan mewadahi atau menampung kesimpulan dan kesepatan bersama Tokoh masyasarakat dan akademisi dikota santri Situbondo. dalam suatu kegiatan “Deklarasi Dan Rencana Aksi Situbondo Meneguhkan NKRI ” adalah bentuk kesadaran bersama seluruh elemen masyarakat di Situbondo dalam upaya menjaga situasi kamtibmas tetap kondusif.

“Kesimpulan dari Diskusi inikemudian muncul deklarasi bersama menolak kegiatan kelompok yang sudah melakukan gerakan secara masif melakukan kegiatan yang tidak sesuai dengan pancasila sebagai ideologi Bangsa, dalam menjaga persatuan dan kesatuan NKRI,”Pungkas Kapolres Sigit.

Hadir dalam Diskusi tokoh islam bersama akademisi adalah Kepala Kesbangpol Kab. Situbondo Drs. Edi Susilo, M.Si, Ketua Pertimbangan IKA-PMII Situbondo H. Joko Lutfy Prihatin, SH, M.Hum, Ketua GP Ansor Yogie Kripsian Sah, S.STP, Ketua AUTADA KH. Jaiz Badri, Ketua FKUB Situbondo Ustadz Yusron Sofrowi, Ketua Al-Irsyad Situbondo (H. Saddiq Attamimi, Ketua PD Muhammadiyah KH. Syamsuri, M.Pd, Ketua LDII Situbondo Drs. Agus Triono, M.Pd, Ketua DMI Situbondo KH. Abdullah Faqih Ghufron, Pengurus Ponpes Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo Ustadz Zaini, Perwakilan Ponpes Walisongo Habib Umar Al-Muhdar, Perwakilan Kemenag Situbondo Ustadz Abdurrahem, Pembantu Rektor 3 Universitas Abdurrahman Saleh Situbondo Irwan Yulianto, SH, M.Hum, Sekretaris PCNU Situbondo Zaini, SH, Ketua Banser Ansori, Para Pejabat Utama Polres Situbondo dan Jajaran Kapolsek Situbondo serta para Perwira Polres Situbondo dan sejumlah Media Massa (cetak dan elektronik).

Usai pembacaan deklarasi secara bersama-sama oleh Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat dan ormas islam dilanjutkan dengan penandatangan deklarasi oleh para Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat dan unsur Pemerintah Daerah yang disaksikan oleh Kapolres Situbondo AKBP Sigit Dany Setiyono, SH. SIK. MSc (Eng), Kasdim 0823 Situbondo Mayor Inf Winarso mewakili Dandim 0823, Asisten 1 Pemkab Situbondo Ir. H. Agus Fauzi, M.Si dan Ketua MUI Situbondo KH. Syaiful Muhyi.

Adapun Deklarisakan keinginan bersama untuk menciptakan situasi kamtibmas tetap kondusif, berisi 5 butir deklarasi bersama diantaranya :

1. Tetap setia dan berpegang teguh pada Pancasila dan UUD 1945

2. Tetap setia dan berpegang teguh pada NKRI dan Bhineka Tunggal Ika

3. Menolak Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) atau kelompok manapun yang berpotensi memecah belah persatuan dan kesatuan serta hendak menganti bentuk NKRI.

4. Memaksimalkan upaya preventif, antisipatif serta proaktif membela dan melindungi ummat dalam rangka menjunjung tinggi marwah agama dan martabat kemanusiaan demi kemajuan NKRI.

5. Penerimaan dan pengamalan Pancasila merupakan perwujudan dari upaya umat Islam Indonesia untuk menjalankan syariat agamanya.
(JOE).

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *