Sikapi Video Viral Sorak, Penasehat LBM Nilai NU Surabaya Justru Mengayomi Kontestan Pilkada

  • Whatsapp

SURABAYA, Beritalima –   Sekretaris Gerindra Jawa Timur yang juga Penasihat Lembaga Bahtsul Masail (LBM) Nahdlatul Ulama  Kota Surabaya, Anwar Sadad menilai  tidak bijak jika menghukum terhadap PCNU Kota Surabaya berdasarkan video sorak yang sempat viral dan  diduga mendukung salah satu calon Pilkada Kota Surabaya.


” Di era post truth ini kadang kebenaran itu tidak bisa dinilai dari apa yang nampak, “ujarnya, dalam pesan singkat Whatsapp, Rabu (9/9/2020) 
Anwar Sadad melihat prespektif berbeda dalam kasus video viral tersebut. Menurutnya, PCNU Kota Surabaya dalam posisi mengayomi kontestan pilkada, ” Saya yakin warga NU Kota Surabaya yang di pimpin pak Muhibbin ada di kedua belah pihak, “katanya.


Ia juga menganggap sebagai hal yang biasa dengan munculnya video tersebut, karena sebelumnya juga muncul video  serupa yang pernah dilakukan oleh PBNU saat melihat pengumuman Kiai Ma’ruf Amin. 
” Jika dilihat video tersebut sebetulnya Apa bedanya video lama Ketum PBNU bersorak setelah Kiai Ma’ruf Amin ditetapkan sebagai cawapres pendamping Jokowi, “tegasnya.


Design NU itu bukan politik praktis. ” Sebagai akademisi, Pak Muhibbin pasti ngerti. Di era reformasi konsolidasi politik NU tidak pernah pernah mengarah pada satu titik. Tapi dalam hal konsolidasi jam’iyah dan jamaah sebagai kekuatan sosial keagamaan NU tidak tertandingi,”tambahnya.
23 MWC Bantah Video Viral 
Sementara itu, Sebanyak 23 Majelis Wakil Cabang (MWC) Nahdlatul Ulama Kota Surabaya mendukung penuh langkah PCNU Kota Surabaya dan membantah terhadap video viral tersebut sebagai bentuk dukungan salah satu calon pilkada.


Padahal terkait viralnya video kemarin itu agenda waktu lalu yang sebenarnya adalah penyerahan Masjid Baiturrozaq dari PT. Citraland kepada PCNU kota Surabaya. Kebetulan saja setelah acara selesai ada pengumuman rekomendasi cawali Surabaya dari PDIP,” bantah Muhaimin Ali yang juga MWCNU Lakarsantri.


“Di video yang viral itu dianggap nobar, ini tidak benar karena kami sebelumnya tidak ada rencana nonton bareng pengumuman rekomendasi cawali dari PDIP. Mengenai euforia, itu adalah hal yang lumrah karen yang terpilih merupakan kader dari NU, jadi yang melihat secara otomatis gembira,” imbuhnya. (rw)

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com

Pos terkait