SMP 6 Probolinggo Lecehkan Profesi Wartawan Dan LSM

  • Whatsapp

PROBOLINGGO Beritalima.com – Sekolah menengah pertama (SMP) 06 wonoasih Probolinggo . di duga telah meremehkan profesi wartawan dan Lembaga swadaya masyarakat (LSM), hal tersebut di perkuat dengan adanya transkrip percakapan dalam suatu rapat antara komite sekolah dan wali murid Rabu 22/03/2017.yang berlangsung di lembaga hari ini.

Dalam transkrip rekaman berdurasi 12,48 detik tersebut, terekam jelas sekolah menekankan dalam suatu rapat di sampaikan ke wali murid agar jangan sekali kali ada suatu masalah melaporkan ke wartawan dan LSM, karena ujung ujungnya akan mengeluarkan uang.

Terang saja hal tersebut memancing reaksi keras dari wartawan dan LSM Probolinggo. Terkait permasalahan tersebut sekretaris jenderal (sekjend) forum wartawan mingguan Probolinggo (f-wamipro) budi berang, kepada media dirinya mengatakan bahwa tindakan sekolah itu sangat tidak pantas.

“tindakan tersebut tidak mencerminkan sumberdaya manusia (SDM) yang memadai, seharusnya tidak perlu ada statmen seperti itu keluar dari lembaga pendidikan terhormat . karena kesannya itu tidak mendidik dan memandanh profesi journalis ini arogansi dan ini merupakan pelecehan terhadap PERS” ,Tegasnya.

Sedangkan menurut sekretaris daerah (sekda) lembaga swadaya masyarakat (LSM LIRA) kabupaten Probolinggo Kamari.SE. angkat bicara dalam statmennya ke media menyampaikan bahwa sangat di sayangkan lembaga pendidikan berstatmen seperti itu

” kalau kita pribadi sangat menyayangkan statmen seperti itu yang di lakukan oleh SMP 6, bagi saya LSM melaksanakan tugas mulia sesuai undang undang. kaitannya dengan SMP akan melakukan suatu somasi, statmen tersebut dasarnya apa yang mengatakan bahwasannya LSM hanya meminta minta uang. dan itu merupakan ketidak percayaan terhadap undang undang tentang organisasi massa (ormas), ” Paparnya.

Sementara pihak itu SMP 6 kepada media saat di konfirmasi di kantornya menyatakan Permintaan maafnya
Terkait permasalahan tersebut

“semua berangkat dari kondisi yang di hadapi selama ini cukup memberikan tekanan dan terkait terjadinya hal itu mengaku tidak ada motivasi apa apa. dan merasa tertekan begitu saja” ,tandasnya.

Pihak kepala dinas pendidikan kota probolinggo saat di konfirmasi melalui Line telepon mengatakan akan menindak lanjuti permasalah tersebut

” terkait masalah itu kami kurang faham. namun saya akan segera menindak lanjuti permasalahan tersebut”.pungkasnya. (aj)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *